Info ini moga bermanfaat buat kita bersama ya Bunda.....
1- Posisikan tubuh secara sejajar ketika berbicara dengan anak. Posisi ini akan mengkondisikan anak untuk lebih memperhatikan apa yang dibicarakan oleh orang tua, dan mereka pun merasa lebih dihormati dan diperhatikan.
2- Bicaralah dengan nada tenang dan lembut. Nada suara sangat penting untuk mengkondisikan dari awal reaksi anak. Jika anak diajak bicara dengan nada tinggi ia akan lebih bereaksi menolak dan membalas dengan nada tinggi pula, karena anak merasa tidak disayang atau dibenci. Nada tenang dan lembut akan menular sehingga anak akan bereaksi tenang dan lembut juga, minimal tidak langsung menolak.
3- Ketika berbicara arahkan tatapan kita langsung ke mata anak, dengan wajah yang manis, tersenyum dan rasa simpati yang dalam. Hindari membelalakan mata dan memalingkan wajah ketika berbicara. Menatap wajah dengan penuh kasih sayang akan mendorong si anak untuk menuruti apa yang diminta orang tua.
4- Atur artikulasi dan pesan yang anda sampaikan sejelas mungkin. Hindari pembicaraan yang tidak fokus dan bertele-tele seperti “Kok berantakan begini, adikmu kan jadi ikut-ikutan. Kami nggak sayang sama ibu ya?” Lebih baik “Ayo kak, ajari adik untuk membereskan mainan ini, kamu pasti bisa.”
5- Jaga sikap agar tetap bisa menerapkan hal-hal di atas walau hati geram bukan main. Jika sudah melawati batas, nada suara yang lebut tetap harus mengesankan ketegasan, sehingga anak tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.(sumber ; ummi)
1- Posisikan tubuh secara sejajar ketika berbicara dengan anak. Posisi ini akan mengkondisikan anak untuk lebih memperhatikan apa yang dibicarakan oleh orang tua, dan mereka pun merasa lebih dihormati dan diperhatikan.
2- Bicaralah dengan nada tenang dan lembut. Nada suara sangat penting untuk mengkondisikan dari awal reaksi anak. Jika anak diajak bicara dengan nada tinggi ia akan lebih bereaksi menolak dan membalas dengan nada tinggi pula, karena anak merasa tidak disayang atau dibenci. Nada tenang dan lembut akan menular sehingga anak akan bereaksi tenang dan lembut juga, minimal tidak langsung menolak.
3- Ketika berbicara arahkan tatapan kita langsung ke mata anak, dengan wajah yang manis, tersenyum dan rasa simpati yang dalam. Hindari membelalakan mata dan memalingkan wajah ketika berbicara. Menatap wajah dengan penuh kasih sayang akan mendorong si anak untuk menuruti apa yang diminta orang tua.
4- Atur artikulasi dan pesan yang anda sampaikan sejelas mungkin. Hindari pembicaraan yang tidak fokus dan bertele-tele seperti “Kok berantakan begini, adikmu kan jadi ikut-ikutan. Kami nggak sayang sama ibu ya?” Lebih baik “Ayo kak, ajari adik untuk membereskan mainan ini, kamu pasti bisa.”
5- Jaga sikap agar tetap bisa menerapkan hal-hal di atas walau hati geram bukan main. Jika sudah melawati batas, nada suara yang lebut tetap harus mengesankan ketegasan, sehingga anak tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.(sumber ; ummi)
No comments:
Post a Comment