4.5.16

Gejala Kanker Rahim Dan Penanganannya



 Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang gejala kanker rahim dan penanganannya, semoga bermanfaat ya?

Kanker rahim adalah salah satu kanker paling umum yang memengaruhi sistem reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita lainnya adalah kanker ovarium dan kanker serviks.
Sebagian besar kanker rahim dimulai pada sel-sel yang membentuk lapisan rahim (disebut endometrium). Itulah sebabnya kanker rahim sering disebut sebagai kanker endometrium. Sebagian besar kanker endometrium adalah adenokarsinoma. Adeno berarti bahwa sel-sel yang menjadi kanker berupa sel-sel jaringan kelenjar. Dalam hal ini, kanker berasal dari kelenjar endometrium. Karsinoma berarti kanker dimulai pada permukaan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kanker rahim dimulai dari otot rahim (leiomyoscarcoma) atau dalam jaringan sel pendukung lapisan rahim (sarkoma stromal dan karsino sarkoma). Kanker jenis ini disebut sarkoma uteri (uterine sarcoma) yang cenderung agresif dan cepat menyebar melalui aliran darah ke bagian lain dari tubuh, terutama paru-paru.

Apa saja gejalanya?

Perdarahan vagina abnormal (disebut perdarahan uterus disfungsional) adalah gejala yang paling umum dari kanker rahim. Jika Anda telah menopause, perdarahan vagina bukanlah sesuatu yang normal. Jika Anda belum menopause, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan di luar menstruasi. Sekitar 90% kanker rahim diketahui dari perdarahan vagina pasca-menopause atau di luar menstruasi.
Namun perlu disadari bahwa perdarahan menstruasi tidak teratur juga merupakan gejala umum dari banyak kondisi lain seperti endometriosis, fibroid, hiperplasia endometrium dan polip rahim. Hanya sejumlah kecil wanita yang mengalami perdarahan abnormal benar-benar menderita kanker rahim.
Gejala kanker rahim yang kurang umum termasuk:
  • Keputihan yang tidak biasa: berbau busuk dan bernanah
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Rahim terasa membesar atau membengkak.
Pada tahap lanjut, kanker rahim dapat menyebabkan gejala yang lebih banyak, terutama jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, di antaranya:
  • Kehilangan nafsu makan dan berat badan
  • Kelelahan atau kelemahan
  • Perubahan kebiasaan buang air besar: sembelit atau diare
  • Nyeri di punggung atau kaki
  • Darah dalam tinja
  • Ascites (penumpukan cairan di perut)
  • Penurunan berat badan
Banyak dari gejala tersebut juga disebabkan oleh kondisi lain, tidak khas kanker rahim. Namun demikian, bila Anda memiliki gejala-gejala di atas, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Lebih baik mendapatkan pemeriksaan dan diketahui tidak memiliki kanker rahim daripada terlambat mengetahuinya. Semakin awal kanker terdiagnosis, semakin mudah pengobatan dan semakin besar peluang kesembuhannya.

Apa penyebabnya?

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker rahim, tetapi hal-hal tertentu meningkatkan risikonya:
  • Ketidakseimbangan hormon, terutama tingkat estrogen terlalu tinggi. Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh beberapa hal termasuk obesitas, diabetes, sindrom ovarium polikistik, terapi hormon pengganti dan obat kanker payudara tamoxifen. Tumor ovarium juga dapat menyebabkan produksi estrogen terlalu tinggi.
  • Menstruasi dini, yaitu haid pertama dimulai sebelum usia 12 dan/atau terlambat menopause, yaitu berhenti haid setelah usia 55. Keduanya berarti bahwa tubuh Anda memproduksi estrogen untuk jangka waktu waktu lama, yang meningkatkan risiko kanker rahim.
  • Belum pernah melahirkan anak. Selama kehamilan, kadar estrogen dalam tubuh menurun. Semakin sering seorang wanita melahirkan, semakin rendah risiko mereka terkena kanker rahim.
  • Hiperplasia endometrium (pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang melapisi rahim). Kanker rahim terutama dapat berkembang dari hiperplasia endometrium atipikal, yang merupakan pertumbuhan berlebih dari sel-sel abnormal. Bila tidak diobati, sekitar 23% hiperplasia atipikal berkembang menjadi kanker rahim.
  • Terapi radiasi. Terapi radiasi di panggul untuk mengobati kanker atau kondisi non-kanker dapat meningkatkan risiko kanker rahim.

Bagaimana dokter mendiagnosis?

Dalam pemeriksaan awal, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dengan perabaan untuk memeriksa adanya benjolan di rahim dan juga melakukan wawancara mengenai keluhan. Bila ada kecurigaan mengenai kanker rahim, diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan lebih lanjut, antara lain:
  • Tes darah. Sampel darah diambil untuk memeriksa kesehatan umum, hitung sel darah (blood count), dan fungsi ginjal.
  • USG trans-vagina.  Pemindaian untuk melihat ketebalan lapisan rahim Anda.
  • Biopsi. Pengambilan sampel sel atau jaringan dari lapisan rahim untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah merupakan sel kanker oleh dokter ahli patologi. Biopsi dilakukan dengan berbagai prosedur untuk mengambil sampel sel atau jaringan lewat vagina/serviks.

Apa pilihan pengobatannya?

Pengobatan yang paling umum untuk kanker rahim adalah operasi pengangkatan rahim (histerektomi). Histerektomi dapat menyembuhkan kanker rahim pada tahap awal tetapi menyebabkan Anda tidak mungkin hamil.
Setelah operasi, Anda mungkin disarankan untuk mendapatkan perawatan lain untuk mengurangi risiko kanker tumbuh kembali. – Hal ini dikenal sebagai pengobatan adjuvant. Pengobatan yang paling umum adalah radioterapi di panggul dan/ atau kemoterapi.
Kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar ke bagian lain tubuh, seperti hati atau paru-paru. Hal ini dikenal sebagai pengobatan paliatif. Kemoterapi dapat membantu mengecilkan dan mengontrol kanker dan meringankan gejala. Terapi hormonal dapat diberikan saat kemoterapi tidak lagi bermanfaat.
Sumber : majalahkesehatan.com

2 comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...