Jangan sepelekan keluhan sakit kepala sebelah Anda.
Seberapa sering Anda mengeluhkan rasa sakit kepala sebelah atau migrain? Jika lumayan sering, bukan lagi saatnya berpikir bahwa hal tersebut konsisi wajar.Sebab, gejala migrain tak hanya terjadi karena kekurangan atau kelebihan tidur. Migrain juga merupakan cara tubuh memberi sinyal, datangnya penyakit lain yang lebih parah. Apa saja? Ini ulasannya menurut Everyday Health.
Depresi dan kecemasan
Jika berbicara tentang hubungan antara migran dan gangguan pada kesehatan mental, hubungannya bagaikan ayam dan telur. Masing-masingnya bisa menjadi sebab dan akibat. Migrain bisa menyebabkan gangguan mental, dan sebaliknya, gangguan mental dapat menyebabkan gejala migrain.
Sebuah penelitan menyatakan 40 persen wanita yang mengalami depresi akan terserang migrain, sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa, sebanyak 36 persen wanita yang mengalami keluhan migrain terkena deresi.
Namun yang jelas, kedua gejala tersebut sama sama membutuhkan satu cara penyembuhan. Jadi, dengan cara tersebut, depresi dan migrain akan sama-sama dapat diatasi.
Gangguan kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke juga merupakan penyakit yang gejala awalnya disebabkan migrain. Data menyebutkan, sepertiga kasus migrain, dengan karakteristik tertentu, dapat berujung pada penyakit jantung dan stroke.
Hal ini karena saat mengalami migrain, akan terjadi sebuah peradangan pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyumbatan.
Pencegahan untuk kasus ini sangatlah penting, mengingat penyakit ini sangat krusial. Untuk itu, yang dapat dilakukan ialah memastika bahwa tekanan darah, tinggi kolesterol, dan gula darah pada tubuh seimbang. Diet juga direkomendasikan untuk yang memiliki bobot tubuh berlebih, berhentilah merokok, dan jalani hidup sehat.
Epilepsi
Yang mengejutkan gejala sakit kepala sebelah atau migrain adalah tanda utama dari gejala epilepsi, atau yang biasa dikenal dengan sebutan ayan. Penyakit ini akan membuat sang penderita mengalami kejang yang tak tertahankan, yang dapat disertai dengan keluarnya busa dari mulut dan hilangnya kesadaran.
Menurut Richard B. Lipton, MD, seorang pakar saraf, kedua gejala ini berhubungan sangat erat. "Gejala mana saja yang muncul pertama, maka gejala lainnya akan segera muncul juga," ujarnya.
Hubungan antara kedua penyakit ini bukanlah sebab akibat, melainkan keduanya berdampingan secara genetis. Penanganan pada epilepsi, menurut Richard, dapat juga menghilangkan keluhan migrain yang diderita pasiennya.
(Sumber http://life.viva.co.id)
No comments:
Post a Comment