Bundaa...Ketika sedang atau selesai menembus hujan, sebagian pengguna memiliki kebiasaan tertentu dalam memperlakukan ponselnya. Sebagian kebiasaan itu tergolong boleh, bahkan dianjurkan, untuk dilakukan. Sebagian lagi sebaiknya dihindari karena bisa berdampak negatif terhadap ponsel. Apa saja?
Mengelap ponsel.
Sesampai di
rumah, kantor, atau tempat berteduh lain, pengguna mengelap ponsel
memakai handuk, kaus, sapu tangan, atau tisu. Tujuannya mengeringkan
ponsel yang mungkin sempat basah. Tindakan semacam itu pantas dijadikan
kebiasaan rutin. Tak ada salahnya pengguna juga melepaskan penutup
baterai. Pastikan seluruh bodi ponsel, termasuk bagian di sekitar
baterai, dalam keadaan kering.
Menyimpan di bawah jok motor.
Di bawah jok atau sadel motor keluaran terkini tersedia ruang
penyimpanan yang cukup besar. Jas hujan, lap, atau sandal biasanya
diletakkan di sana. Saat hujan tiba, tak sedikit pengguna yang menyimpan
ponselnya di bawah jok. Alasannya, supaya tidak terkena hujan. Ponsel
memang lebih aman dari kemungkinan terguyur air hujan. Namun, meletakkan
ponsel di bawah jok motor bukanlah tindakan bijak. Ruang bagasi itu
seringkali bersuhu lumayan tinggi. Dalam jangka panjang, kondisi
tersebut dapat berdampak buruk terhadap ponsel.
Menghangatkannya di atas kompor.
Terdengar konyol, tetapi praktiknya masih saja ada yang melakukannya.
Ponsel yang barusan selesai diajak menerjang hujan dipegang dan
digerakkan perlahan di atas kompor dengan api menyala. Alasannya, supaya
hangat. Sebagian pengguna malahan meletakkan ponsel di atas wajan yang
ditumpangkan ke kompor. Saran penulis, hentikan aktivitas konyol di
atas. Kecuali, Anda memang berencana membeli ponsel baru dan sedang
mencari cara jitu untuk merusak ponsel. Sekadar mengelap ponsel sudah
sangat memadai. Tak perlu sampai memanaskannya di atas kompor.
Mengangin-anginkan ponsel.
Maksudnya begini: ponsel dipadamkan, penutup baterai dibuka, dan baterai
dilepaskan. Berikutnya, seluruh peranti ponsel dibiarkan tergeletak di
atas meja selama berjam-jam. “Biar dapat angin,” jawab pemilik ponsel
bila ditanya tujuannya melakukan aktivitas tersebut. Tindakan itu tidak
dilarang. Ponsel takkan rusak atau “masuk angin”. Namun, aktivitas
mengelap ponsel sebenarnya lebih efisien dan efektif. Ponsel pun tetap
bisa siaga. Siapa tahu ada panggilan telepon penting yang bersifat
sangat penting atau mendatangkan rezeki.
Menjemur ponsel.
Pemikirannya sederhana. Ponsel yang sempat agak basah bakal kering karena terkena sengatan sinar matahari. Benar juga sih. Kendati demikian, cara ini sebenarnya lumayan berisiko. Apalagi, bila ponsel dijemur di lokasi yang mudah dilihat dan dijangkau oleh orang lain. Kalau pas ada yang iseng, bukan hanya ponsel yang kering. Ponselnya pun ikut lenyap. Sayang, bukan? Daripada dijemur, lebih baik seluruh permukaan ponsel diusap memakai lap yang kering dan halus. Lebih cepat, lebih praktis. Seandainya satu kali usap terasa kurang meyakinkan, silakan mengulangnya 2-3 kali. Intinya, kalau ada cara yang lebih mudah, mengapa harus memilih cara lain yang lebih lama dan berisiko.(Sumber http://nyata.co.id)
No comments:
Post a Comment