28.1.15

Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan pada Ponsel saat Hujan


Bundaa...Ketika sedang atau selesai menembus hujan, sebagian pengguna memiliki kebiasaan tertentu dalam memperlakukan ponselnya. Sebagian kebiasaan itu tergolong boleh, bahkan dianjurkan, untuk dilakukan. Sebagian lagi sebaiknya dihindari karena bisa berdampak negatif terhadap ponsel. Apa saja?


Mengelap ponsel. 

 Sesampai di rumah, kantor, atau tempat berteduh lain, pengguna mengelap ponsel memakai handuk, kaus, sapu tangan, atau tisu. Tujuannya mengeringkan ponsel yang mungkin sempat basah. Tindakan semacam itu pantas dijadikan kebiasaan rutin. Tak ada salahnya pengguna juga melepaskan penutup baterai. Pastikan seluruh bodi ponsel, termasuk bagian di sekitar baterai, dalam keadaan kering.

Menyimpan di bawah jok motor.

  Di bawah jok atau sadel motor keluaran terkini tersedia ruang penyimpanan yang cukup besar. Jas hujan, lap, atau sandal biasanya diletakkan di sana. Saat hujan tiba, tak sedikit pengguna yang menyimpan ponselnya di bawah jok. Alasannya, supaya tidak terkena hujan. Ponsel memang lebih aman dari kemungkinan terguyur air hujan. Namun, meletakkan ponsel di bawah jok motor bukanlah tindakan bijak. Ruang bagasi itu seringkali bersuhu lumayan tinggi. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat berdampak buruk terhadap ponsel.
Menghangatkannya di atas kompor. Terdengar konyol, tetapi praktiknya masih saja ada yang melakukannya. Ponsel yang barusan selesai diajak menerjang hujan dipegang dan digerakkan perlahan di atas kompor dengan api menyala. Alasannya, supaya hangat. Sebagian pengguna malahan meletakkan ponsel di atas wajan yang ditumpangkan ke kompor. Saran penulis, hentikan aktivitas konyol di atas. Kecuali, Anda memang berencana membeli ponsel baru dan sedang mencari cara jitu untuk merusak ponsel. Sekadar mengelap ponsel sudah sangat memadai. Tak perlu sampai memanaskannya di atas kompor.

Mengangin-anginkan ponsel. 

 Maksudnya begini: ponsel dipadamkan, penutup baterai dibuka, dan baterai dilepaskan. Berikutnya, seluruh peranti ponsel dibiarkan tergeletak di atas meja selama berjam-jam. “Biar dapat angin,” jawab pemilik ponsel bila ditanya tujuannya melakukan aktivitas tersebut. Tindakan itu tidak dilarang. Ponsel takkan rusak atau “masuk angin”. Namun, aktivitas mengelap ponsel sebenarnya lebih efisien dan efektif. Ponsel pun tetap bisa siaga. Siapa tahu ada panggilan telepon penting yang bersifat sangat penting atau mendatangkan rezeki.

Menjemur ponsel

Pemikirannya sederhana. Ponsel yang sempat agak basah bakal kering karena terkena sengatan sinar matahari. Benar juga sih. Kendati demikian, cara ini sebenarnya lumayan berisiko. Apalagi, bila ponsel dijemur di lokasi yang mudah dilihat dan dijangkau oleh orang lain. Kalau pas ada yang iseng, bukan hanya ponsel yang kering. Ponselnya pun ikut lenyap. Sayang, bukan? Daripada dijemur, lebih baik seluruh permukaan ponsel diusap memakai lap yang kering dan halus. Lebih cepat, lebih praktis. Seandainya satu kali usap terasa kurang meyakinkan, silakan mengulangnya 2-3 kali. Intinya, kalau ada cara yang lebih mudah, mengapa harus memilih cara lain yang lebih lama dan berisiko.
(Sumber  http://nyata.co.id)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...