Kalau selama ini kita makan buah sekadar sebagai pencuci mulut, mungkin sudah saatnya kita menjadikannya sebagai gaya hidup baru. Karena, selain segar, buah-buahan kaya nutrisi dan banyak khasiatnya bagi kesehatan. Salah satunya adalah jambu biji, yang banyak tumbuh di Indonesia, termasuk di halaman rumah kita. Kandungan vitamin C pada jambu biji ternyata tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang jeruk.
Jambu biji juga mengandung antioksidan, potasium, dan zat besi.
Bahkan 'jambu klutuk' atau guava ini (terutama jambu biji merah) bisa menjadi salah satu 'obat' alami untuk meningkatkan trombosit bagi penderita demam berdarah serta meningkatkan kekebalan tubuh. Ketersediaan vitamin C yang cukup dalam darah juga dapat mendorong selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu dan otak.Meski makin banyak buah impor yang masuk ke Indonesia, tak ada salahnya kita mulai menjadikan jambu sebagai buah favorit di atas meja makan kita. Harganya juga termasuk murah, sehingga tak lagi ada alasan malas membeli buah.
Menurut Kementrian Pertanian RI, konsumsi masyarakat terhadap buah-buahan masih sangat rendah, yaitu sekitar 32,67 kilogram per kapita per tahun. Angka tersebut masih jauh di bawah standar konsumsi buah yang ditetapkan Food and Agriculture Organization of United Nation (FAO), yakni 65,75 kilogram per kapita per tahun. Sungguh ironis, mengingat Indonesia merupakan negara dengan kekayaan vegetasi yang berlimpah, termasuk buah-buahan.
Kalau kita makan buah lebih banyak, selain lebih sehat, perut kita pun bisa 'kenyang', sehingga kita bisa mengurangi makan nasi atau karbohidrat lainnya. Hitung-hitung bisa untuk diet, kan?
(Sumber http://www.pesona.co.id)
No comments:
Post a Comment