Kendati berbagai wujud produk kedelai ada di mana-mana dan sudah
menjadi bagian dari program diet kebanyakan orang, namun hal-hal yang
membingungkan kerap muncul di antara para konsumen: apakah kedelai
benar-benar aman bagi pria? Lantas bagaimana peran kedelai dalam ranah
penyakit kanker payudara? Untuk menjawabnya, berikut ini paparan 5 mitos
yang sering menguap mengenai kedelai yang kami sarikan dari huffingtonpost.com, dan tentu disertai dengan fakta-fakta yang menguatkan, supaya Anda tak lagi ragu:
Mitos #1: Kedelai bukan sumber protein yang baik.
Fakta:
Kacang kedelai memiliki protein lengkap, artinya mengandung asam amino
esensial yang harus kita dapatkan dari makanan, karena tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh. Secangkir kacang kedelai rebus mengandung
22 gram protein, nyaris sama banyak dengan sajian steik. Sedangkan pada
tahu, ternyata memiliki kandungan protein yang jauh lebih sedikit,
hanya 9 gram di setiap 3 ons tahu padat dan 6 gram di setiap 3 ons tahu
lembut.
Mitos #2: Produk daging imitasi berbahan dasar kedelai bergizi baik, karena mengandung sayuran.
Fakta: Ketika membuat berbagai macam makanan yang berbahan dasar kedelai menjadi serupa dengan nugget
ayam, sosis, atau bagian dada kalkun, biasanya melalui beberapa proses
yang berujung pada daftar komposisi yang panjang. Banyak dari
produk-produk ini mengandung pula sodium dan lemak tinggi yang sengaja
ditambahkan untuk memunculkan rasa daging. Namun seperti halnya pada
berbagai makanan lain, mengonsumsi kedelai secara alami lebih baik.
Mitos #3: Kedelai penyebab kanker payudara.
Fakta:
Beberapa kasus kanker payudara memang disebabkan oleh peran estrogen,
dan ya, kedelai bisa berperan seperti estrogen. Namun sebenarnya tidak
pernah didapati temuan yang menyebutkan bahwa kedelai sebagai penyebab
utama kanker. “Konsumsi makanan olahan dari kedelai dinyatakan aman,
baik untuk penderita kanker payudara mau pun masyarakat umum. Bahkan
menekan risiko terkena kanker payudara,” tulis Marji McCullough, ScD,
RD, Direktur Strategis Epidemiologi Gizi untuk American Cancer Society.
Mitos #4: Jika Anda tidak menyukai tahu, suplemen protein yang mengandung kedelai adalah alternatif yang tepat.
Fakta:
Meski pun implikasi kesehatan berkat suplemen kedelai ditemui pada
beberapa penelitian yang dilakukan terhadap hewan, namun kebanyakan ahli
justru berpendapat berlawanan terhadap suplemen dengan kedelai hingga
penelitian lanjutan dilakukan. Konsumsi dalam jangka pendek dinyatakan
lebih aman, menurut National Center for Complementary and Alternative
Medicine, sedangkan dampak dari penggunaan jangka panjang (suplemen)
isoflavon kedelai belum sepenuhnya terkuak.
Mitos #5: Pria dilarang makan kedelai.
Fakta:
Pemahaman mengenai aktivitas mirip estrogen dari kedelai, telah
menimbulkan kecemasan dampak produk kedelai bisa menurunkan testosteron
pria, namun studi klinis tidak mendukung ketakutan tersebut. Faktanya,
pria justru mendapatkan manfaat atas produk kedelai diet, contohnya
untuk menurunkan risiko kanker prostat.
(Sumber readersdigest)
No comments:
Post a Comment