Terdapat begitu banyak mitos soal makanan.
Mudahnya seseorang mendapatkan informasi di era digital ini memang memiliki dampak positif. Siapapun dapat mengetahui segala jenis informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat, kapanpun, dimanapun. Namun, ada pula sampak negatif dari hal ini. Salah satunya adalah kesalahan informasi yang didapat.
Dalam hal makanan misalnya, terdapat begitu banyak mitos yang
mengatakan Anda harus menghindari makanan dan minuman tertentu. Padahal
informasi tersebut belum tentu benar. Berikut ini adalah enam mitos
seputar makanan yang salah seperti dikutip dari TimesofIndia:
Mitos: Jangan minum kopi di pagi hari, karena dapat membuat Anda gelisah
Fakta: Kopi sebenarnya mengandung lebih banyak antioksidan daripada
teh hijau atau teh hitam. Antioksidan dapat melindungi tubuh dari
berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan usia seperti Parkinson dan
Alzheimer. Selain itu, antioksidan juga mampu mengurangi risiko
penyakit jantung, kanker payudara, asma, batu empedu dan bahkan
diabetes. Yang membuat kopi tidak sehat adalah ketika Anda menikmatinya
dengan krim, gula atau sirup manis. Perlu diketahui bahwa jumlah asupan
kopi yang aman bagi orang dewasa ialah empat cangkir kecil atau
kira-kira 400 miligram kafein per hari.
Mitos: Hindari keju karena tidak sehat
Fakta: Keju merupakan salah satu sumber kalsium terbesar. Keju juga
mengandung asam linoleat (CLA), lemak yang bisa memiliki sifat
anti-kanker dan efek melindungi jantung. Ini adalah sumber yang sangat
protein yang baik. Seiris keju Swiss mengandung sekitar 7,5 gram
protein. Tak hanya itu, keju juga mengandung vitamin K2, D3, omega-3
lemak dan asam amino. Untuk pilihan yang jauh lebih sehat, Anda bisa
mencoba mengonsumsi keju rendah lemak.
Mitos: Jus detoks dapat mengatur pola makan
Fakta: Masyarakat yang gemar mengonsumsi raw food atau
makanan mentah sering mengatakan bahwa rutin mengonsumsi jus detoks
dapat mengatur pola makan. Hal ini salah. Jus detoks yang terbuat dari
sayuran dan buah-buahan mentah jika dikonsumsi secara rutin dapat
membuat Anda kurus. Itu berbahaya bagi mereka yang memiliki berat badan
dibawah angka ideal. Faktanya, makanan dalam bentuk cair berarti kurang
protein dan nutrisi lainnya, dan dalam jangka panjang, hal ini membuat
seseorang lemah serta kekurangan energi.
Mitos: Cokelat merangsang timbulnya jerawat dan merupakan afrodisiak
Fakta: Cokelat tidak menyebabkan jerawat seperti yang banyak
diyakini orang. Satu potong dark chocolate mengandung banyak antioksidan
kira-kirai 2¾ cangkir teh hijau. Dark cokelat yang tidak mengandung
susu dan banyak gula tidak akan meningkatkan kadar kolesterol jahat,
namun justru bermanfaat menurunkan tekanan darah dan mengurangi
pembekuan darah. Cokelat juga bukan merupakan afrodisiak alami yang
baik.
Mitos: Jauhi karbohidrat karena akan membuat Anda gemuk
Fakta: Anda mungkin pernah mendengar hal ini ribuan kali.
Berhati-hatilah, karbohidrat sebenarnya bukan alasan mengapa berat badan
Anda meningkat melainkan kalori. Jangan menghindari makanan yang
mengandung 'karbohidrat baik' seperti buah-buahan, biji-bijian,
kacang-kacangan dan sebagainya. Karbohidrat memberikan tubuh bahan
bakar, energi dan serat yang baik bagi kesehatan.
Mitos: Anda tidak dapat menggoreng makanan dengan minyak zaitun
Fakta: Benar bahwa cara terbaik mengonsumsi minyak zaitun adalah
dengan menjadikannya sebagai saus dressing salad dan olesan makanan
panggang. Namun, Anda juga dapat menggoreng makanan dengan minyak
zaitun. Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan yaitu tidak
menggoreng atau memasak menggunakan minyak zaitun dalam suhu tinggi.
Minyak jenis ini juga memiliki resistensi kerusakan oksidatif yang baik
serta titik asap tinggi. Nilai gizinya juga lebih baik daripada jenis
minyak lainnya. Hindari pula memasak dengan mencampur minyak zaitun
dengan minyak nabati lain.
(Sumber http://life.viva.co.id)
No comments:
Post a Comment