17.1.15

Mengupas Enam Mitos Seputar Makanan


Terdapat begitu banyak mitos soal makanan.

Mudahnya seseorang mendapatkan informasi di era digital ini memang memiliki dampak positif. Siapapun dapat mengetahui segala jenis informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat, kapanpun, dimanapun. Namun, ada pula sampak negatif dari hal ini. Salah satunya adalah kesalahan informasi yang didapat. 

Dalam hal makanan misalnya, terdapat begitu banyak mitos yang mengatakan Anda harus menghindari makanan dan minuman tertentu. Padahal informasi tersebut belum tentu benar. Berikut ini adalah enam mitos seputar makanan yang salah seperti dikutip dari TimesofIndia:

Mitos: Jangan minum kopi di pagi hari, karena dapat membuat Anda gelisah


Fakta: Kopi sebenarnya mengandung lebih banyak antioksidan daripada teh hijau atau teh hitam. Antioksidan dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan usia seperti Parkinson dan Alzheimer. Selain itu, antioksidan juga mampu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker payudara, asma, batu empedu dan bahkan diabetes. Yang membuat kopi tidak sehat adalah ketika Anda menikmatinya dengan krim, gula atau sirup manis. Perlu diketahui bahwa jumlah asupan kopi yang aman bagi orang dewasa ialah empat cangkir kecil atau kira-kira 400 miligram kafein per hari. 

Mitos: Hindari keju karena tidak sehat


Fakta: Keju merupakan salah satu sumber kalsium terbesar. Keju juga mengandung asam linoleat (CLA), lemak yang bisa memiliki sifat anti-kanker dan efek melindungi jantung. Ini adalah sumber yang sangat protein yang baik. Seiris keju Swiss mengandung sekitar 7,5 gram protein. Tak hanya itu, keju juga mengandung vitamin K2, D3, omega-3 lemak dan asam amino. Untuk pilihan yang jauh lebih sehat, Anda bisa mencoba mengonsumsi keju rendah lemak.

Mitos: Jus detoks dapat mengatur pola makan


Fakta: Masyarakat yang gemar mengonsumsi raw food atau makanan mentah sering mengatakan bahwa rutin mengonsumsi jus detoks dapat mengatur pola makan. Hal ini salah. Jus detoks yang terbuat dari sayuran dan buah-buahan mentah jika dikonsumsi secara rutin dapat membuat Anda kurus. Itu berbahaya bagi mereka yang memiliki berat badan dibawah angka ideal. Faktanya, makanan dalam bentuk cair berarti kurang protein dan nutrisi lainnya, dan dalam jangka panjang, hal ini membuat seseorang lemah serta kekurangan energi.

Mitos: Cokelat merangsang timbulnya jerawat dan merupakan afrodisiak


Fakta: Cokelat tidak menyebabkan jerawat seperti yang banyak diyakini orang. Satu potong dark chocolate mengandung banyak antioksidan kira-kirai 2¾ cangkir teh hijau. Dark cokelat yang tidak mengandung susu dan banyak gula tidak akan meningkatkan kadar kolesterol jahat, namun justru bermanfaat menurunkan tekanan darah dan mengurangi pembekuan darah. Cokelat juga bukan merupakan afrodisiak alami yang baik.

Mitos: Jauhi karbohidrat karena akan membuat Anda gemuk


Fakta: Anda mungkin pernah mendengar hal ini ribuan kali. Berhati-hatilah, karbohidrat sebenarnya bukan alasan mengapa berat badan Anda meningkat melainkan kalori. Jangan menghindari makanan yang mengandung 'karbohidrat baik' seperti buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan sebagainya. Karbohidrat memberikan tubuh bahan bakar, energi dan serat yang baik bagi kesehatan.

Mitos: Anda tidak dapat menggoreng makanan dengan minyak zaitun


Fakta: Benar bahwa cara terbaik mengonsumsi minyak zaitun adalah dengan menjadikannya sebagai saus dressing salad dan olesan makanan panggang. Namun, Anda juga dapat menggoreng makanan dengan minyak zaitun. Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan yaitu tidak menggoreng atau memasak menggunakan minyak zaitun dalam suhu tinggi. Minyak jenis ini juga memiliki resistensi kerusakan oksidatif yang baik serta titik asap tinggi. Nilai gizinya juga lebih baik daripada jenis minyak lainnya. Hindari pula memasak dengan mencampur minyak zaitun dengan minyak nabati lain.
(Sumber  http://life.viva.co.id)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...