Bundaa apakah anak kita suka memelihara binatang..?? apa yaa manfaatnya bagi perkembangan anak kita..berikut ini ulasannya...!!
Menurut Monica Sulistiawati MPsi CGA, psikolog
dari Personal Growth, Jakarta, secara psikologis, anak yang memelihara
binatang juga menjadi lebih peduli, lebih bertanggung jawab, juga lebih
sayang. Ini juga sesuai dengan hasil penelitian. Di sebutkan berteman
dengan binatang mengajarkan anak tanggung jawab, mendorong tumbuhnya
kepedulian, rasa solidaritas, pertemanan, dan sarana menyalurkan kasih
sayang.
“Jadi binatang itu terapi yang baik untuk anak
karena adanya respon timbal balik dari si anak dan dari binatangnya,”
katanya. Meski bermanfaat, namun orangtua banyak juga yang khawatir jika
memelihara binatang akan mengganggu kesehatan anak. Masalah yang
terjadi biasanya karena ada anak yang alergi terhadap bulu binatang.
Maka sebaiknya konsultasikan hal itu pada dokter anak sebelum memutuskan
untuk memelihara binatang di rumah.
Bila memang anak memiliki alergi, itu artinya
dia tidak boleh memelihara binatang yang berbulu. Tapi bila anak tidak
punya alergi, namun orangtua takut anaknya bila terlalu dekat dengan
binatang berbulu jadi batuk-batuk atau bersin, maka sebaiknya orangtua
membatasi interaksi anak dengan binatang tersebut. “Misalnya tidak boleh
tidur dalam satu kamar atau binatang haruslah berada di luar rumah,”
katanya.
Agar anak-anak bisa berinteraksi dengan binatang
kesayangannya tanpa harus membuat orangtua khawatir, utamakan selalu
kebersihan. Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan setelah
memegang, menyentuh, atau bermain-main dengan binatang peliharaannya.
Bila karena alasan tertentu, seperti kesehatan, orangtua tidak bisa
memenuhi keinginan anak untuk memelihara binatang yang disukainya, maka
orangtua harus bisa memberitahukan alasannya.
Tentunya juga sertai dengan memberikan solusi
bagi si anak. Pada anak yang orangtuanya bekerja, biasanya anak-anak
ingin memerlihara binatang karena kesepian. Mereka menganggap seperti
teman. Jadi ia ingin memelihara binatang supaya ia memiliki teman
bermain. Sebab bila anak hanya main boneka, robot-robotan, atau video
game, hal itu tidak akan memberikan interaksi timbal balik pada anak.
(Sumber http://nyata.co.id/bebi/)
No comments:
Post a Comment