21.12.14

Rosella, Cantik Penuh Manfaat


Teh, minuman yang sudah sangat akrab dengan kita. Ia kerap jadi teman kita pada saat sarapan atau ketika menyantap cemilan di sore hari. Teh yang biasa kita konsumsi umumnya terbuat dari daun teh. Selain daun teh, masih ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan minuman seduh ala teh. Salah satunya adalah tanaman Rosella yang mampu menyajikan keindahan pemandangan dengan menampilkan kelopak-kelopak bunga berwarna merah. 

Tak hanya itu, dibalik keindahannya Rosella ternyata juga menyimpan banyak khasiat bagi kesehatan. Misalnya saja untuk membantu menyembuhkan penyakit menurunkan hipertensi, mencegah kanker, meredam batuk, mencegah keropos tulang, menurunkan asam urat, menurunkan kadar gula, dan dapat menjaga daya tahan tubuh. 

Tanaman yang digolongkan kerabat kembang sepatu ini berdasarkan penelitian memang diketahui mengandung zat aktif flavanoid, sehingga Rosella mempunyai antioksidan yang tinggi. Bahkan antioksidan Rosella lebih tinggi dibandingkan dengan antioksidan yang terdapat dalam kumis kucing, yang khasiatnya mampu menghancurkan batu ginjal. 

Rosella dengan nama latin hibiscus sabdariffa, memiliki aneka warna kelopak dengan warna dasar kemerahan. Warna kelopaknya juga mengindikasikan kualitas antioksidan yang dikandungnya. Pada umumnya kelopak Rosella berwarna merah. Kemerahan kelopaknya banyak dipengaruhi oleh kondisi tempat Rosella tersebut tumbuh. Bila ditanam di lereng gunung maka akan berwarna merah kehitaman. Di Pekarangan rumah biasanya akan berwarna merah muda. Sedangkan di dataran rendah akan berwarna merah cerah. Kelopak yang berwarna merah cerah inilah yang paling ideal dan menjadi standar ekspor. Karena kelopak yang berwarna merah cerah ini mengandung antioksidan yang pas, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.
 

Uji Klinis Khasiat Rosella

Di Indonesia sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menguji kebenaran manfaat medis dari Rosella. Salah satunya, penelitian yang dilakukan oleh staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Ir Didah Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam penelitian tersebut ditemukan zat aktif yang terkandung dalam kelopak Rosella, meliputi antosianin (pigmen alami pada Rosella yang menjadikan warna merah), glucoside hibiscin, dan gossypetin. Antosianin itulah yang bersifat sebagai antioksidan . 

Di berbagai negara juga sudah mengembangkan uji klinis Rosella ini. Di Selandia Baru, tepatnya di Institute of Food Nutrition and Human Health, John McIntosh juga menemukan bahwa bila kelopak bunga Rosella dikeringkan lalu diencerkan dalam 300 ml air maka akan terkandung dalam larutan itu 51% antosianin dan 24% antioksidan. Setelah diuji di laboratorium Chung Shan Medical University di Taiwan, para periset di sana menemukan ternyata antosianin dari kelopak Rosella bukan hanya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tapi juga mematikannya.

Di Tehran's Shariati Hospital, Teheran, Iran, lima puluh empat pasien pengidap hipertensi di disuguhkan teh Rosella. Lima belas hari sebelum dan sesudah disuguhkan teh Rosella para pasien diuji tekanan diastolik dan sistoliknya. Teh Rosella yang diramu dari tiga kuntum Rosella disuguhkan kepada para pasien. Dua belas hari setelah dikonsumsi tekanan diastolik pasien rata-rata turun 10.7% dan tekanan sistoliknya turun 11%. Kemudian konsumsi teh dihentikan. Tiga hari pasca penghentian itu ternyata tekanan sistolik pasien kembali meningkat sebanyak 7.9% dan diastoliknya meningkat sebanyak 5.6%. Tes ini membuktikan keampuhan Rosella dalam mengatasi hipertensi.
Tak hanya anti kanker dan hipertensi, Rosella ternyata juga anti kolesterol. Di Thailand, tepatnya di Department of Pharmacology, Faculty of Pharmacy, Mahidol University, khasiat anti kolesterol Rosella di teliti oleh Vilasinee Hirunpanicha. Periset itu membagi tikus yang berkolesterol tinggi dalam dua kelompok. Dua kelompok itu masing-masing diberi 1000 mg dan 500 mg per kilogram bobot tubuh dan air mineral teh Rosella. Pengujian dilakukan selama enam hari. Hasilnya, pada tikus yang diberi 1000 mg serum kolesterolmenurun sebanyak 26%. Sedangkan yang diberi 500 mg teh Rosella kadar kolesterolnya turun sebanyak 22%.
 

Rosella Mewarnai Dunia

Subhanallah, Rosella yang memiliki kelopak agak lancip ini ternyata dapat ditemui di berbagai belahan dunia lain. Karena itulah dari mana asalnya diakui di berbagai negara, seperti India dan Afrika. Dan masing-masing negara memiliki kekhasan tersendiri menamai bunga Rosella ini. Teh Jamaica, itulah yang dikenal di Mexico, California Selatan dan Thailand. Penyebutan 'Jamaica' ini nampaknya memperkuat pendapat yang mengatakan bahwa Rosella berasal dari Afrika. Memang Rosella sudah lazim ditanam di Jamaica. Dahulu para penduduknya yang notabene dijadikan budak menyebar sambil membawa bibit Rosella ke tempat mereka yang baru. 

Lain halnya di Portugis. Orang-orang Portugis mengenal Rosella dengan sebutan Vinagreira. Rosella pun sampai ke Senegal yang lazim dikenal dengan nama Jus de Bissap. Di Mesir dan daerah Afrika Barat Rosella di minum panas pada musim dingin dan di minum dingin pada musim panas. Kadang juga dijadikan jeli atau selai. Sedangkan Karkadeh adalah nama yang biasa dikenal di daerah Afrika Timur, khususnya Sudan. Di sini Rosella, biasa diminum dengan campuran garam, merica dan tetes tebu. Minuman ini berkhasiat menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. 

Di Indonesia sendiri, dikenalnya Rosella berawal dari seorang ahli botani berkebangsaan Belanda yang singgah di Indonesia sekitar tahun 1576 di pulau Jawa. Ketika ia melihat di sebuah pekarangan rumah penduduk, tanaman berwarna merah mencolok ini mengundang keingintahuannya. Hanya saja, saat itu Rosella belum banyak diketahui manfaatnya sehingga masyarakat hanya menanamnya sebagai tanaman hiasan di depan rumah mereka karena bentuknya yang cantik. Hal ini tentu menjadi pemikiran tersendiri, bisa jadi Rosella sebenarnya berasal dari Indonesia. Kemungkinan pedagang India pada zaman dahulu membawa Rosella ke negaranya. Sehingga menyebarlah Rosella ke penjuru dunia.
Walaupun sudah sejak lama di Indonesia, namun Rosella baru dikenal dan banyak dikonsumsi beberapa tahun belakangan ini. Tanaman yang diakui berasal dari India dan Afrika ini dahulu di Indonesia dikenal dengan nama Frambozen. Di Indonesia pun Rosella dikenal dengan berbagai nama, di Jawa Tengah, merambos ijo. Beda lagi di Sumatera Selatan, Rosella disebut kesew jawe. Asam Jarot, begitulah orang Padang menyebut Rosella.


Sehat Ala Rosella

Sehat ala Rosella pun dapat dinikmati dengan beragam aneka olahan. Mengolah Rosella yang penuh manfaat ini sebenarnya tidak begitu rumit. Rosella dapat disajikan ala teh. Seduhan bunga Rosella juga dapat dinikmati sebagai teman cemilan, seperti halnya kita menikmati teh. Apabila di pekarangan rumah kita memiliki tanaman ini, caranya mudah saja, petik Rosella seperlunya. Rosella dibelah menjadi dua bagian Kemudian dicuci bersih, lalu diseduh dengan air panas. Aduk hingga air berwarna merah, lalu angkat bagian yang kerasnya. Untuk menyempurnakan rasa bisa ditambahkan dengan madu dan perasan lemon. Tersajilah teh Rosella, diminum hangat atau dingin tetap terasa segar.
Apabila anda suka selai, Rosella pun dapat dibuat selai yang nikmat. Caranya blender kelopak Rosella dengan air dan tepung maizena hingga halus. Lalu didihkan dalam air, dan tambahkan gula, jeruk nipis, pasta vanila, dan garam. Setelah kental dan nampak seperti saus, selai Rosella siap menjadi teman roti, atau cemilan kegemaran anda. 

Mau dibuat sirup pun bisa. Apalagi Rosella memiliki warna merah yang memikat, tentu selain menyegarkan, warna sirup pun makin menggugah selera. Cara membuatnya pun mudah. Kelopak Rosella yang telah dicuci bersih direbus, dan disaring. Kemudian direbus kembali dengan menambahkan gula, sambil terus diaduk hingga mendidih. Setelah itu tambahkan putih telur yang sudah dikocok hingga menggumpal. Setelah agak dingin disaring, sirup Rosella pun dapat dinikmati. Mungkin masih banyak lagi cara menikmati Rosella ini. Selamat mencoba. 
(Sumber www.ummi)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...