Teh, minuman yang sudah sangat akrab dengan kita. Ia kerap jadi teman
kita pada saat sarapan atau ketika menyantap cemilan di sore hari. Teh
yang biasa kita konsumsi umumnya terbuat dari daun teh. Selain daun teh,
masih ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan minuman seduh ala
teh. Salah satunya adalah tanaman Rosella yang mampu menyajikan
keindahan pemandangan dengan menampilkan kelopak-kelopak bunga berwarna
merah.
Tak hanya itu, dibalik keindahannya Rosella ternyata juga menyimpan
banyak khasiat bagi kesehatan. Misalnya saja untuk membantu menyembuhkan
penyakit menurunkan hipertensi, mencegah kanker, meredam batuk,
mencegah keropos tulang, menurunkan asam urat, menurunkan kadar gula,
dan dapat menjaga daya tahan tubuh.
Tanaman yang digolongkan kerabat kembang sepatu ini berdasarkan
penelitian memang diketahui mengandung zat aktif flavanoid, sehingga
Rosella mempunyai antioksidan yang tinggi. Bahkan antioksidan Rosella
lebih tinggi dibandingkan dengan antioksidan yang terdapat dalam kumis
kucing, yang khasiatnya mampu menghancurkan batu ginjal.
Rosella dengan nama latin hibiscus sabdariffa, memiliki aneka warna
kelopak dengan warna dasar kemerahan. Warna kelopaknya juga
mengindikasikan kualitas antioksidan yang dikandungnya. Pada umumnya
kelopak Rosella berwarna merah. Kemerahan kelopaknya banyak dipengaruhi
oleh kondisi tempat Rosella tersebut tumbuh. Bila ditanam di lereng
gunung maka akan berwarna merah kehitaman. Di Pekarangan rumah biasanya
akan berwarna merah muda. Sedangkan di dataran rendah akan berwarna
merah cerah. Kelopak yang berwarna merah cerah inilah yang paling ideal
dan menjadi standar ekspor. Karena kelopak yang berwarna merah cerah ini
mengandung antioksidan yang pas, tidak terlalu sedikit dan tidak
terlalu banyak.
Uji Klinis Khasiat Rosella
Di Indonesia sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menguji
kebenaran manfaat medis dari Rosella. Salah satunya, penelitian yang
dilakukan oleh staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Institut Pertanian Bogor, Ir Didah Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam
penelitian tersebut ditemukan zat aktif yang terkandung dalam kelopak
Rosella, meliputi antosianin (pigmen alami pada Rosella yang menjadikan
warna merah), glucoside hibiscin, dan gossypetin. Antosianin itulah yang
bersifat sebagai antioksidan .
Di berbagai negara juga sudah mengembangkan uji klinis Rosella ini. Di
Selandia Baru, tepatnya di Institute of Food Nutrition and Human Health,
John McIntosh juga menemukan bahwa bila kelopak bunga Rosella
dikeringkan lalu diencerkan dalam 300 ml air maka akan terkandung dalam
larutan itu 51% antosianin dan 24% antioksidan. Setelah diuji di
laboratorium Chung Shan Medical University di Taiwan, para periset di
sana menemukan ternyata antosianin dari kelopak Rosella bukan hanya
mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tapi juga mematikannya.
Di Tehran's Shariati Hospital, Teheran, Iran, lima puluh empat pasien
pengidap hipertensi di disuguhkan teh Rosella. Lima belas hari sebelum
dan sesudah disuguhkan teh Rosella para pasien diuji tekanan diastolik
dan sistoliknya. Teh Rosella yang diramu dari tiga kuntum Rosella
disuguhkan kepada para pasien. Dua belas hari setelah dikonsumsi tekanan
diastolik pasien rata-rata turun 10.7% dan tekanan sistoliknya turun
11%. Kemudian konsumsi teh dihentikan. Tiga hari pasca penghentian itu
ternyata tekanan sistolik pasien kembali meningkat sebanyak 7.9% dan
diastoliknya meningkat sebanyak 5.6%. Tes ini membuktikan keampuhan
Rosella dalam mengatasi hipertensi.
Tak hanya anti kanker dan hipertensi, Rosella ternyata juga anti
kolesterol. Di Thailand, tepatnya di Department of Pharmacology, Faculty
of Pharmacy, Mahidol University, khasiat anti kolesterol Rosella di
teliti oleh Vilasinee Hirunpanicha. Periset itu membagi tikus yang
berkolesterol tinggi dalam dua kelompok. Dua kelompok itu masing-masing
diberi 1000 mg dan 500 mg per kilogram bobot tubuh dan air mineral teh
Rosella. Pengujian dilakukan selama enam hari. Hasilnya, pada tikus yang
diberi 1000 mg serum kolesterolmenurun sebanyak 26%. Sedangkan yang
diberi 500 mg teh Rosella kadar kolesterolnya turun sebanyak 22%.
Rosella Mewarnai Dunia
Subhanallah, Rosella yang memiliki kelopak agak lancip ini ternyata
dapat ditemui di berbagai belahan dunia lain. Karena itulah dari mana
asalnya diakui di berbagai negara, seperti India dan Afrika. Dan
masing-masing negara memiliki kekhasan tersendiri menamai bunga Rosella
ini. Teh Jamaica, itulah yang dikenal di Mexico, California Selatan dan
Thailand. Penyebutan 'Jamaica' ini nampaknya memperkuat pendapat yang
mengatakan bahwa Rosella berasal dari Afrika. Memang Rosella sudah lazim
ditanam di Jamaica. Dahulu para penduduknya yang notabene dijadikan
budak menyebar sambil membawa bibit Rosella ke tempat mereka yang baru.
Lain halnya di Portugis. Orang-orang Portugis mengenal Rosella dengan
sebutan Vinagreira. Rosella pun sampai ke Senegal yang lazim dikenal
dengan nama Jus de Bissap. Di Mesir dan daerah Afrika Barat Rosella di
minum panas pada musim dingin dan di minum dingin pada musim panas.
Kadang juga dijadikan jeli atau selai. Sedangkan Karkadeh adalah nama
yang biasa dikenal di daerah Afrika Timur, khususnya Sudan. Di sini
Rosella, biasa diminum dengan campuran garam, merica dan tetes tebu.
Minuman ini berkhasiat menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk.
Di Indonesia sendiri, dikenalnya Rosella berawal dari seorang ahli
botani berkebangsaan Belanda yang singgah di Indonesia sekitar tahun
1576 di pulau Jawa. Ketika ia melihat di sebuah pekarangan rumah
penduduk, tanaman berwarna merah mencolok ini mengundang
keingintahuannya. Hanya saja, saat itu Rosella belum banyak diketahui
manfaatnya sehingga masyarakat hanya menanamnya sebagai tanaman hiasan
di depan rumah mereka karena bentuknya yang cantik. Hal ini tentu
menjadi pemikiran tersendiri, bisa jadi Rosella sebenarnya berasal dari
Indonesia. Kemungkinan pedagang India pada zaman dahulu membawa Rosella
ke negaranya. Sehingga menyebarlah Rosella ke penjuru dunia.
Walaupun sudah sejak lama di Indonesia, namun Rosella baru dikenal dan
banyak dikonsumsi beberapa tahun belakangan ini. Tanaman yang diakui
berasal dari India dan Afrika ini dahulu di Indonesia dikenal dengan
nama Frambozen. Di Indonesia pun Rosella dikenal dengan berbagai nama,
di Jawa Tengah, merambos ijo. Beda lagi di Sumatera Selatan, Rosella
disebut kesew jawe. Asam Jarot, begitulah orang Padang menyebut Rosella.
Sehat Ala Rosella
Sehat ala Rosella pun dapat dinikmati dengan beragam aneka olahan.
Mengolah Rosella yang penuh manfaat ini sebenarnya tidak begitu rumit.
Rosella dapat disajikan ala teh. Seduhan bunga Rosella juga dapat
dinikmati sebagai teman cemilan, seperti halnya kita menikmati teh.
Apabila di pekarangan rumah kita memiliki tanaman ini, caranya mudah
saja, petik Rosella seperlunya. Rosella dibelah menjadi dua bagian
Kemudian dicuci bersih, lalu diseduh dengan air panas. Aduk hingga air
berwarna merah, lalu angkat bagian yang kerasnya. Untuk menyempurnakan
rasa bisa ditambahkan dengan madu dan perasan lemon. Tersajilah teh
Rosella, diminum hangat atau dingin tetap terasa segar.
Apabila anda suka selai, Rosella pun dapat dibuat selai yang nikmat.
Caranya blender kelopak Rosella dengan air dan tepung maizena hingga
halus. Lalu didihkan dalam air, dan tambahkan gula, jeruk nipis, pasta
vanila, dan garam. Setelah kental dan nampak seperti saus, selai Rosella
siap menjadi teman roti, atau cemilan kegemaran anda.
Mau dibuat sirup pun bisa. Apalagi Rosella memiliki warna merah yang
memikat, tentu selain menyegarkan, warna sirup pun makin menggugah
selera. Cara membuatnya pun mudah. Kelopak Rosella yang telah dicuci
bersih direbus, dan disaring. Kemudian direbus kembali dengan
menambahkan gula, sambil terus diaduk hingga mendidih. Setelah itu
tambahkan putih telur yang sudah dikocok hingga menggumpal. Setelah agak
dingin disaring, sirup Rosella pun dapat dinikmati. Mungkin masih
banyak lagi cara menikmati Rosella ini. Selamat mencoba.
(Sumber www.ummi)
No comments:
Post a Comment