Bundaaa...Perut yang buncit tentu akan mengganggu penampilan. Bagaimana mengecilkannya?
Dikatakan Prof Bambang Wirjatmadi MS MCN PhD (Nutrition) SpGK,
perut buncit tentu tidak terjadi tanpa sebab. Ada hal-hal yang tanpa
disadari bisa membuat perut jadi buncit. ”Umumnya, perut jadi buncit
karena kegemukan,” ujar ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.
Jika bobot tubuh
seseorang berlebih, kata Bambang, otomatis perutnya juga akan besar.
Kegemukan sendiri, secara umum dapat dibedakan jadi dua, yaitu gemuk
merata dan gemuk parsial, yang hanya terjadi di bagian perut saja.
Ditambahkan dr Benny Soegianto MPH,
dari Akademi Gizi Surabaya, kegemukan akan terjadi bila kalori yang
masuk lebih besar ketimbang yang terbuang. Akibatnya, akan banyak lemak
yang ditabung.
Tapi, jika tabungan lemak itu berlebih, tentu
akan menumpuk dan membuat badan jadi gemuk. Bahan makanan yang memberi
kontribusi besar untuk membuat perut jadi buncit adalah nasi.
Selain faktor-faktor tersebut, yang juga patut diperhitungkan adalah konsumsi lemak trans. Menurut penelitian Lawrence Rudel,
profesor patologi dan biokimia di Wake Forest University School of
Medicine, lemak trans menyumbang kegemukan di perut 30 persen lebih
banyak ketimbang lemak monounsaturated.
Tipe Buncit
Bila diperhatikan, perut buncit antara orang yang satu dengan orang yang
lain, bisa saja berbeda. Menurut Bambang dan Benny, tidak ada tipe-tipe
khusus dari perut buncit.
Ia memisalkan, ada perut yang buncitnya di atas,
ada juga yang di bawah. Begitu pun dengan konsistensinya. Ada yang
buncit tapi keras, tapi ada yang buncit tapi lembek.
Hal ini lebih disebabkan oleh faktor usia dan
perubahan berat badan yang drastis. ”Ketika masih muda, umumnya
buncitnya memang keras, karena otot dan lemaknya masih banyak. Selain
itu, ketika masih muda, makannya juga masih banyak, sehingga proses
metabolismenya juga masih baik,” jelas Bambang.
Selain karena pertambahan usia, perut buncit
yang kendur bisa terjadi karena penurunan berat badan yang drastis. Saat
berat badan turun, lemak di perut yang akan lebih dulu turun.
Terkait dengan perubahan berat badan drastis yang membuat perut menggelambir, Distric Fitness Manager Celebrity Fitness Surabaya Junaidi, menambahkan bahwa berolahraga yang tidak tepat dan lengkap juga membuat perut menjadi bermasalah seperti itu.
Penanganan
Jika sudah telanjur buncit, tentu penanganannya jauh lebih berat. Nah,
khusus untuk olahraga, menurut Junaidi, ada perbedaan latihan antara
perut yang keras dan kendor serta menggelambir. ”Yang membedakan hanya
persentase latihannya. Untuk jenis latihannya pada dasarnya sama,”
ujarnya.
Tapi, sebelum berolahraga, ada lima elemen penting yang harus dilakukan, yaitu kardio, peregangan, core & balance, latihan beban, dan pendinginan.
- Perut Buncit Keras
Perut buncit keras ini umumnya memang hanya berisi lemak yang tertimbun
akibat pola makan yang tidak benar. Untuk itu, fokus utamanya adalah
membakar lemak melalui olahraga kardio.
Agar lebih optimal, lakukan olahraga kardio tiga
kali seminggu, sedangkan latihan beban dilakukan dua kali seminggu.
Latihan ini bisa dikombinasikan antara murni kardio dalam satu latihan
atau gabungan antara kardio dan latihan beban.
- Perut Buncit Kendur
Kondisi perut buncit yang kendur ini adalah kadar air dan lemaknya seimbang dengan free fat mass
atau ototnya. Nah, fokus latihan untuk perut buncit kendur ini adalah
mengencangkan perut, tanpa harus menghilangkan lemak yang berlebihan.
Tapi, kardio tetap dibutuhkan untuk melatih otot jantung dan paru-paru,
mengasup oksigen, serta meningkatkan suhu tubuh.
Cegah dengan Diet Tepat dan Olahraga
Terjadinya perut buncit bisa dicegah dengan menjaga pola makan dan
olahraga yang tepat secara teratur. Untuk pola makan, usahakan agar
jumlah kalori yang masuk seimbang dengan jumlah yang keluar.
”Jangan takut mengonsumsi lemak atau
karbohidrat, karena dua nutrisi itu juga penting. Jika tidak ada
karbohidrat dan lemak, maka metabolisme menjadi tidak lancar,” kata
Bambang.
Satu hal yang harus dilakukan tentu saja
mengurangi nasi. Sehingga bisa dipenuhi dengan sumber lain, misalnya
gandum, buah, dan sayur.
Untuk olahraga, dianjurkan agar melakukan kardio untuk membakar kalori, menambah asupan oksigen, melancarkan metabolisme, dan melatih otot jantung. Kardio ini bisa berupa senam aerobik, jalan cepat, jogging, lari, berenang, dan sebagainya.
Untuk mengimbangi kardio, lakukan pula latihan
beban untuk mengencangkan otot, tidak hanya bagian perut, tapi juga
bagian tubuh lainnya. Untuk kardio sebaiknya dilakukan tiga kali
seminggu, sementara latihan beban dua kali seminggu.Untuk olahraga, dianjurkan agar melakukan kardio untuk membakar kalori, menambah asupan oksigen, melancarkan metabolisme, dan melatih otot jantung. Kardio ini bisa berupa senam aerobik, jalan cepat, jogging, lari, berenang, dan sebagainya.
(Sumber http://nyata.co.id/)
No comments:
Post a Comment