19.12.14

Kapan Saatnya Anak Makan Daging?


Makanan yang kaya akan protein dan zat besi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Daging merupakan salah satu sumber utama protein dan zat besi. Artinya, konsumsi daging juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia. Namun, untuk memberikannya pada anak, tentu harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, di balik manfaatnya yang besar, daging adalah sumber makanan yang sulit dicerna. Terlebih lagi jika organ pencernaannya belum optimal menjalankan fungsi. Kedua, daging akan bermanfaat bagi anak jika cara mengolahnya tepat. Tanpa pengolahan yang tepat, kandungan gizi yang seharusnya didapat justru akan terbuang sia-sia.

Saat Tepat

Para ahli menyarankan agar anak mulai mengonsumsi daging ketika usianya memasuki tujuh bulan. Sebagai langkah awal, sebaiknya berikan terlebih dahulu daging ayam, kemudian barulah daging merah. Namun, penelitian terakhir justru menyarankan agar daging dikonsumsi sebagai makanan pendamping ASI yang kali pertama diberikan. Memang, ASI merupakan ’sumber makanan’ yang mengandung zat besi dan mudah diserap oleh anak. Tetapi, ketika makanan pendamping ASI mulai diberikan, zat besi yang bisa diserap dari ASI akan makin berkurang. Ini dikarenakan penyerapan tersebut terhalang oleh makanan pendamping.
Itulah sebabnya mengapa penting untuk memastikan bahwa makanan padat yang dikonsumsi anak, mengandung zat besi yang tinggi. Dan, di antara sumber zat besi yang tinggi, daginglah yang terbaik. Baik daging sapi, maupun daging kambing. Lebih jauh, penelitian terbaru menemukan bahwa daging yang diolah dengan baik dan tepat bisa mempermudah penyerapan zat besi. Daging merupakan makanan berprotein tinggi yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Namun, harus diingat pula bahwa asupan protein yang kelewat tinggi dari satu sumber saja bisa membebani kerja ginjal yang belum matang. Karena itu, sebaiknya konsumsi daging diberikan dalam porsi yang normal atau kecil, dan dikombinasikan dengan makanan lain, seperti sayuran segar.

Mengolah Tepat

Ketika tiba waktu memberikan daging pada anak, yang menjadi ’masalah’ berikutnya adalah ketepatan mengolah. Sebab, kita sama-sama tahu kalau daging lebih sulit dicerna daripada sayur dan buah. Selain itu, jika salah dalam membersihkan dan memasak daging, malah akan mengurangi bahkan menghilangkan kandungan gizi yang ada di dalamnya. Bahkan daging menjadi lebih sulit dicerna. Untuk mengatasi ’masalah’ pengolahan daging, berikut ini beberapa tips mengolah yang tepat agar anak Anda bisa menikmati ’perkenalan’ pertamanya!
* Cacah daging yang baru Anda beli sebelum dimasukkan ke kulkas. Ini akan menghemat waktu Anda saat mengolahnya nanti.
* Anda bisa membuat daging yang akan diolah itu empuk dengan cara membuang bagian lemaknya. Letakkan daging di antara dua bungkus plastik, lalu pukul-pukullah dengan alat dapur yang memungkinkan.
Selain itu, Anda juga bisa mengempukkannya dengan merendam daging dalam jus apel. Setelah itu, didihkan di atas kompor, dapatkan rasa dan keempukan yang menggugah selera.
* Jangan membiarkan daging mengering saat memasaknya, meskipun memang daging harus dimasak secara keseluruhan. Kalau sampai terjadi, daging akan mengeras dan anak tak akan berselera memakannya.
* Memasak daging dengan merebusnya dalam panci tertutup akan mempermudah anak Anda mencernanya. Rasanya lebih enak dan empuk.

Jika Menolak Coba Lagi

Biasanya, karena merupakan menu baru, anak akan menolak memakan daging yang Anda sajikan dalam menu makannya. Jika anak menolak, tunggulah sampai beberapa minggu (bahkan sebulan atau lebih). Setelah melewati waktu itu, barulah dicoba lagi. Beberapa pengalaman membuktikan, ketika menginjak usia sembilan bulan, anak akan lebih bisa menerima daging. Sebab, ketika itu, intensitasnya menyusui mulai berkurang. Gigi yang mulai tumbuh juga membuat kesenangan anak untuk menyusui dan mengonsumsi menu standar seperti sereal, buah, dan sayur berkurang. Karenanya daging jadi alternatif yang bisa menggugah selera bayi. Demikian dikatakan Marilyn Tanner, dietitian di St. Louis Children’s Hospital, Missouri.
(Sumber  http://nyata.co.id/bebi)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...