7.1.15

Belajar Peka



Bundaa..Suara tubuh hadir dalam bentuk rasa nyeri, mulas, gatal, panas, kebas, kesemutan, limbung, melayang,  berputar, pening, demam, kejang, lumpuh, atau melemah, serta menurunnya fungsi salah satu, atau beberapa fungsi pancaindra. Rasa nyeri sendiri beragam jenisnya.


Tidak  tiap orang mampu melukiskan rasa nyerinya secara jelas. Nyeri tajam, nyeri tumpul, nyeri menyayat, nyeri berdenyut, nyeri tertindih, dan lainnya. “Kosakata bahasa daerah sering bisa lebih rinci memerikan rasa nyeri yang dirasakan. Makin pandai pasien melukiskan keluhan rasa nyerinya,  makin memudahkan pihak dokter menangkap kemungkinan muasal penyebabnya untuk kemudian membangun sebuah diagnosis,” ujar dr. Handrawan.

Kemampuan pasien mendengarkan suara tubuh berarti kecermatan pasien mendeteksi lebih dini kemungkinan munculnya serangan penyakit. Penyakit  dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain gangguan fungsi organ tubuh, serangan bibit penyakit (mikro organisme), atau cedera. Suara tubuh, apa pun bentuknya, bisa mengawali jenis kelompok penyakit mana pun. Makin dini suara tubuh kita dengar dan lalu meresponsnya,  makin kecil peluang kita untuk jatuh sakit.

Nyeri dada seperti tertindih benda berat, nyeri menjalar ke bahu, lengan, dan punggung, hampir pasti muasalnya dari jantung koroner. Ada otot jantung yang sedang menjerit karena kekurangan pasokan darah. Pasokan darah berkurang karena ada pembuluh darah koroner jantung yang tersumbat.

Kalau saja pada saat jeritan pertama ini si empunya jantung menaruh perhatian dan tidak abai, keluhan tidak berlanjut menjadi serangan jantung yang lebih hebat. Dokter bisa langsung melakukan scan (MS-CT), melihat  tempat  sumbatan koronernya, sudahkah harus dipasang cincin (stent), atau apakah harus operasi bypass jantung, atau masih bisa ditunda, dan cukup dengan minum obat.

Suara tubuh keseharian yang selayaknya perlu kita dengar juga di antaranya adalah rasa mengantuk, rasa haus, rasa lapar, rasa penat, rasa lesu. Semua rasa alami yang merupakan bagian dari kodrat tubuh kita  hendaknya jangan  dilawan.

Pada saat kita mengantuk, tubuh sedang membutuhkan tidur lebih banyak. Terlebih kalau mengantuknya di luar jam tidur. Kalau haus, berarti tubuh sedang butuh cairan lebih banyak, dan harus minum. Demikian juga kalau lapar. Hanya dengan cara memberi respons yang memadai terhadap rasa alami itu, tubuh menjadi bertahan sehat.


NYERI DI BAWAH IGA KANAN

Cobalah untuk menekan daerah perut  bagian kanan, tepat di bawah tulang iga, dan bernapaslah. Apabila terasa sakit, hingga Anda harus menahan napas, maka kemungkinan besar Anda mengalami radang di kantong batu empedu. Biasanya, serangan batu empedu ini awalnya menyerupai penyakit maag dan rasa nyerinya bisa menjalar hingga ke bahu atau daerah di antara tulang belikat. Tak heran jika banyak yang menganggapnya sebagai sakit maag biasa, atau gejala masuk angin.
    “Namun, tidak mudah mendeteksi adanya penyakit kandung empedu. Sebab, keluhan serupa juga bisa disebabkan oleh penyakit maag yang sudah menahun. Mereka yang berisiko terkena gangguan empedu adalah wanita (female), berumur 40 tahun (forty), gemuk (fat), dan masih subur (fertile). Mereka dijuluki 4F,” jelas dr. Handrawan.


MENGUAP BERLEBIHAN

Menguap merupakan respons tubuh saat kita mengantuk atau kelelahan. Tetapi, jika terjadi secara berlebihan (1-4 kali dalam satu menit), menguap juga bisa menandakan masalah fisik lain yang lebih serius. Sebab, tidak selamanya menguap berhubungan dengan rasa kantuk. Dunia kedokteran mengenalnya dengan istilah reaksi vasovagal, yaitu reaksi saraf vagus pada pembuluh darah yang terjadi karena masalah jantung.
Gangguan hipotiroid dan tidak seimbangnya elektrolit dalam tubuh juga ditandai dengan menguap secara berlebihan. Rajin olahraga, menjaga asupan air yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3 dan DHA, seperti ikan dan minyak ikan, adalah solusi yang bisa membantu Anda terbebas dari gangguan penyakit ini.


UJUNG JARI TERASA SAKIT

Sakit di bagian ujung jemari --terutama saat Anda menekannya- yang hilang timbul tak bisa diabaikan. Dunia kedokteran mengenal sindrom Raynaud yang ditandai dengan rasa nyeri di ujung jemari. Sindrom  ini mengakibatkan arteri di bagian telapak tangan dan kaki menyempit, sehingga sirkulasi darah di daerah itu menurun.
    “Gangguan menyempitnya pembuluh darah arteri secara mendadak ini biasanya terjadi pada anggota gerak. Misalnya, rasa nyeri mendadak pada tungkai yang muncul sehabis berjalan. Apabila Anda juga merasakan keluhan ini, ada kemungkinan Anda mengalami sindrom  Raynaud. Biasanya, gangguan ini dialami oleh para perokok berat,” jelas dr. Handrawan.
(Sumber http://www.femina.co.id)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...