Mendengar alergi udang, susu, telur, atau kacang umumnya sudah sering kita dengan. Ya, makanan-makanan itu memang cukup sering menyebabkan alergi pada sebagian orang. Namun ada alergi makanan lainnya yang mungkin jarang anda dengar, yakni alergi gluten. Alergi gluten ini umumnya dipicu oleh gandum.
Alergi Gluten
Alergi gluten memang masih asing di telinga. Namun, tanpa sadar, mungkin banyak orang di sekitar kita yang mungkin mengalami alergi gluten. Tanda yang bisa kita kenali dengan mudah adalah ketika terjadi reaksi seperti kembung atau gatal setelah makan makanan yang mengandung gluten.
Iris Rengganis, seorang dokter pakar imunologi menjelaskan, ketika terjadi gatal-gatal setelah makan roti, orang langsung menyalahkan selai kacang yang menjadi isi dari roti tersebut. Padahal, jika diteliti lebih dalam, bisa saja yang menyebabkan reaksi alergi adalah roti itu sendiri.
Iris menambahkan bahwa roti ada yang terbuat dari gandum yang mengandung gluten. Orang yang sensitif terhadap gluten, maka ia akan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. (Disadur dari Health Kompas tanggal 26 Juni 2014).
Semua reaksi alergi dipicu oleh alergen berupa protein. Di sisi lain, gluten adalah salah satu jenis protein yang ada dalam gandum, sehingga setelah dikonsumsi, besar kemungkinannya untuk menyebabkan reaksi alergi.
Terjadinya reaksi alergi dikarenakan berlebihannya respon sistem imun terhadap suatu protein yang menjadi alergen. Untuk gejala reaksinya dapat terjadi dalam beberapa menit hingga dua jam. Berat dan cepatnya alergi ditentukan oleh sensitivitas sistem imun pada makanan.
Reaksi alergi pada makanan tertentu dapat menimbulkan anafilaksis pada sebagian orang. Anafilaksis adalah reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan hal ini juga bisa mengancam jiwa.
Walaupun kejadian reaksi alergi gluten yang berujung pada anafilaksis sangat jarang ditemukan, namun komplikasi dari alergi gluten juga bisa menurunkan kualitas hidup. Hal ini karena gejala alergi yang ditimbulkan cukup bervariasi dan tidak sedikit, seperti kembung, muntah, mual, diare, sembelit, gas berlebih pada lambung, hilangnya nafsu makan, dan nyeri perut. Gejala-gejala lainnya adalah kelelahan, sesak napas, sariawan, pembengkakan perut, memar, gatal-gatal, dan nyeri sendi.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi reaksi alergi. Yang pertama adalah dengan menghindari alergen, lebih tepatnya menghindari makanan yang mengandung gluten. Yang kedua adalah dengan pengobatan imunosupresan
(Sumberhttp://www.artikelkesehatan99.com/sering-kembung-atau-gatal-habis-makan-roti-awas-alergi-gluten/)
No comments:
Post a Comment