5.1.15

Antidiabetes Alami

 

Beberapa tanaman obat diketahui memiliki khasiat menurunkan kadar gula darah. Bahan alam tersebut dapat diberikan pada penderita diabetes untuk menurunkan dan menjaga kadar gula darah agar tetap normal.

 

Mengkudu (Morinda citrifolia)

Buah yang berbentuk bulat lonjong dan memiliki lubang di sekitar permukaannya ini memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat peramu maupun pengguna jamu tradisional. Buah yang dikenal dengan nama pace atau buah Noni ini banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk penyakit diabetes.

Khasiat lainnya, mengatasi lesu, masalah pencernaan, kegemukan, depresi, lemah konsentrasi, kanker, sakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Bahan-bahan alami yang terkandung dalam buah ini sebagian besar berupa asam amino esensial, yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Selain itu, terkandung protein, vitamin, zat besi, magnesium, karbonat, enzim, serta beberapa asam dan basa.

Meski sudah banyak dijual sari buah mengkudu dalam bentuk kapsul, namun secara empiris, masyarakat tradisional mengolah mengkudu hanya dengan diperas, lalu diambil airnya saja atau dibuat minuman jus.


Daun Salam (Sizygium polyanthum)

Salam biasanya ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap bumbu dapur. Sementara kulit pohonnya digunakan sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu.

Bau harum pada salam disebabkan minyak atsiri yang terkandung di dalamnya yang merupakan campuran dari senyawa eugenol, sitral, dan metilkhavikol. Selain itu, juga mengandung senyawa tanin yang bersifat astringen (memberi rasa kelat) dan flavonoid yang berkhasiat antioksidan. Daun salam juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), radang lambung, diare, juga nyeri sendi akibat kelebihan asam urat.

Untuk ramuan diabetes, cuci 7-15 lembar daun salam segar, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum air saringannya sebelum makan. Lakukan sehari 2 kali.

Resep lain, rebus masing-masing 5 gram daun salam dan sambiloto dengan 100 ml air. Minum ramuan ini sehari satu kali. Atau, rebus 10 lembar daun salam dan 30 gram daun ceplukan dengan 400 ml air hingga tersisa 200 ml air. Saring dan minum airnya selagi hangat.

Pare (Momordica charantia)

Secara tradisional, pare telah digunakan sebagai obat untuk penyakit diabetes. Beberapa penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa ekstrak tanaman maupun jus buah pare yang belum matang dapat menurunkan kadar gula darah.

Kharantin, merupakan senyawa aktif dari pare yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Pare juga mengandung senyawa polipeptida-P, yang dapat menurunkan kadar gula darah bila disuntikan pada pasien diabetes tipe I. Pemberian jus pare sebanyak 50-60 ml juga memberikan hasil yang baik pada uji klinik.

Konsumsi 1 buah pare yang kecil, atau minum 50 ml jus segar buah pare sehari sekali. Perlu diperhatikan, penggunaan jus pare secara berlebihan dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Hati-hati juga penggunaan jus pare pada penderita diabetes yang mengonsumsi obat hipoglikemik atau insulin.

Bawang Merah dan Bawang Putih (Allium cepa dan Allium sativum)

Bawang merah dan bawang putih pun ternyata dapat menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Senyawa aktif utamanya adalah alil propel disulfida (APDS) dan dialil disulfida oksida (allicin), juga senyawa golongan flavonoid. APDS 125 mg/kg BB manusia dan allicin 100 mg/kg, secara ilmiah sudah terbukti mempunyai efek hipoglikemik.

Keuntungan lain, efeknya pada kardiovaskuler (pembuluh darah jantung). Selain itu, dapat menurunkan kadar lemak, mencegah agregasi platelet, dan antihipertensi. Jadi, dianjurkan untuk penderita diabetes yang seringkali mengalami komplikasi jantung, kolesterol, dan hipertensi.
Konsumsi bawang merah atau bawang putih 25-200 gram per hari dapat menurunkan kadar glukosa darah.

Kelabat (Trigonella foenum-graecum)

Bagi orang awam, tanaman ini mungkin masih asing. Namun, bagi peramu jamu, ini adalah salah satu bahan yang banyak digunakan dalam ramuan jamu mereka. Biasanya, untuk mengobati konstipasi dan gangguan pencernaan. Biji kelabat juga digunakan untuk mengatasi kolesterol tinggi dan aterosklerosis.

Biji kelabat sudah terbukti secara ilmiah dan uji klinik dalam menurunkan kadar gula darah. Bahan aktif yang berkhasiat antidiabetes adalah senyawa alkaloid trigonelin, asam nikotinat, dan kumarin.
Cukup konsumsi 5-30 gram biji kelabat, 3 kali sehari setelah makan. Konsumsi lebih dari 100 gram dalam sehari dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan muntah.
(Sumber  http://nyata.co.id)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...