5.1.15

Risiko Darah Kental pada Ibu Hamil


 Kerap ibu hami mengalami keguguran karena gangguan kekentalan darah atau hypercoagulopathy seperti yang dialami Ashanty. Apa penyebabnya?


Pada kehamilan ada kondisi yang disebut hypercoagulopathy, yakni ketika darah mudah sekali mengental dan membeku. Hal ini mengakibatkan terjadinya trombus atau trombosis (gumpalan-gumpalan darah) yang nantinya harus dipisahkan kembali. “Kondisi ini pada orang awam dikenal sebagai darah kental,” ungkap dr Stella Shirley Mansur SpOG. Kondisi hypercoagulopathy biasanya terjadi pada kondisi ibu yang mengalami:

- Anti Pospolipid Syndrom (APS). Suatu kondisi di mana si ibu memiliki respon alergi. Pada saat kehamilan, separuh genetik si baby itu punya ayah dan separuhnya lagi punya ibu. Yang separuh punya ayah itu dianggap asing, sehingga tidak bisa menempel di rahim dan tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh ibu. Akibatnya pembuluh darah yang harus terbuka dan memberi nutrisi untuk si bayi, malah tertutup oleh coat darah. Hal ini yang menyebabkan terjadinya keguguran. Faktor penyebab APS adalah alergi sperma.


- Koagulopaty. Kondisi sejak sebelum hamil darah sudah mengental. Jadi ada beberapa pasien yang memiliki kecenderungan darahnya lebih kental. Misalnya pada pasien-pasien yang memiliki gangguan pembekuan darah. Sehingga dalam kondisi tidak hamil pun dia butuh pengencer darah.


Dua kondisi ini ujung-ujungnya sama yaitu kekentalan darah. Tapi APS terjadi apabila wanita tersebut mulai hamil. Gejalanya begitu dia hamil akan mengalami keguguran atau saat hamil bayinya meninggal dalam kandungan tanpa sebab yang jelas. Apabila terjadi dua kali sampai tiga kali keguguran atau kematian janin berulang, maka wajib mencurigai perempuan itu menderita APS.

Saat wanita hamil seyogyanya dilakukan cek laboratorium darah dengan melakukan pemeriksaan ACA, ANA dan beta2 glikoprotein betadua. Apabila didiganosa terjadinya APS, maka mau tidak mau selama hamil dia harus menggunakan pengencer darah. “Pengencer darah yang digunakan beragam, mulai dari tablet hingga suntik, tergantung respon tubuh terhadap obat tersebut,” terang Stella.
(Sumber  http://nyata.co.id)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...