Kerap ibu hami mengalami keguguran karena gangguan kekentalan darah atau hypercoagulopathy seperti yang dialami Ashanty. Apa penyebabnya?
Pada kehamilan ada kondisi yang disebut
hypercoagulopathy, yakni ketika darah mudah sekali mengental dan
membeku. Hal ini mengakibatkan terjadinya trombus atau trombosis
(gumpalan-gumpalan darah) yang nantinya harus dipisahkan kembali.
“Kondisi ini pada orang awam dikenal sebagai darah kental,” ungkap dr
Stella Shirley Mansur SpOG. Kondisi hypercoagulopathy biasanya terjadi
pada kondisi ibu yang mengalami:
- Anti Pospolipid Syndrom (APS). Suatu kondisi di mana si ibu memiliki respon alergi. Pada saat kehamilan, separuh genetik si baby itu punya ayah dan separuhnya lagi punya ibu. Yang separuh punya ayah itu dianggap asing, sehingga tidak bisa menempel di rahim dan tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh ibu. Akibatnya pembuluh darah yang harus terbuka dan memberi nutrisi untuk si bayi, malah tertutup oleh coat darah. Hal ini yang menyebabkan terjadinya keguguran. Faktor penyebab APS adalah alergi sperma.
- Koagulopaty. Kondisi sejak sebelum hamil darah sudah mengental. Jadi ada beberapa pasien yang memiliki kecenderungan darahnya lebih kental. Misalnya pada pasien-pasien yang memiliki gangguan pembekuan darah. Sehingga dalam kondisi tidak hamil pun dia butuh pengencer darah.
Dua kondisi ini ujung-ujungnya sama yaitu
kekentalan darah. Tapi APS terjadi apabila wanita tersebut mulai hamil.
Gejalanya begitu dia hamil akan mengalami keguguran atau saat hamil
bayinya meninggal dalam kandungan tanpa sebab yang jelas. Apabila
terjadi dua kali sampai tiga kali keguguran atau kematian janin
berulang, maka wajib mencurigai perempuan itu menderita APS.
(Sumber http://nyata.co.id)
No comments:
Post a Comment