12.12.14

Ini Bahayanya Menggunakan Alat Penghemat Bensin saat Harga BBM Naik


Bunda..Naiknya harga bahan bakar minyak subsidi (premium) membuat beberapa kalangan tak siap. Menggunakan ”vitamin” khusus untuk menaikkan oktan atau cairan penghemat bahan bakar bisa menjadi salah satu cara yang dianggap mudah dan murah. Tapi hati-hati. Jika salah, alih-alih semakin irit, justru efek terburuknya merusak mesin.Waah..wah kok bisa yaa,yuuk kita baca ulasannya...

Menurut Suwandi, peneliti yang juga Dekan Fakultas Sains IT Telkom mengatakan, pemakaian fuel saver atau octane booster yang mengandung bahan kimia memang cukup berbahaya. ”Apalagi yang mengandung unsur logam. Paling penting cari yang berbahan dasar alami 100 persen,” pesan Suwandi, seperti dikutip dari Kompas Otomotif, Minggu (7/112/2014).

Berdasarkan uji Lemigas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian ESDM, bahan bakar ditambah aditif alami masuk dalam kategori 1A. Artinya, zat alami tidak bersifat korosi atau dengan kata lain tak akan merusak mesin.

Hasil pengujian itu seolah mempertegas pengalaman Lemigas yang pernah melakukan penelitian dengan sejumlah cairan penaik oktan atau penghemat BBM. Banyak dari mereka ternyata mengandung beberapa unsur logam seperti besi, timbal, dan mangan. Kandungan ini jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dipastikan berbahaya untuk mesin.
Salah satu syarat aditif yang baik untuk ”suplemen” adalah tidak menyebabkan kekotoran pada mesin, dan tidak membuat abu.

”Bahan yang alami, termasuk dari minyak atsiri ini, pada prinsipnya mengikat partikel bahan bakar sehingga lebih mudah terbakar. Bukan octane booster, tetapi mempu menjadikan BBM sebagai senyawa yang mudah menguap,” terang Suwandi.
(Sumber tribunnews.com)

1 comment:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...