17.12.14

Beberapa Ucapan yang Harus dihindari Orangtua Terhadap Anaknya Demi kebaikan kondisi Psikologis anak


Hai bunda.... Hati-hati dengan ucapan kita pada anak kita ya? Mengapa? berikut penjelasannya, moga bermanfaat...

Merawat buah hati bukan merupakan hal yang mudah, tapi sesuatu yang menyenangkan. Dalam membesarkan anak, sepatutnya orangtua memerhatikan perkataannya sebelum dilontarkan pada anak. Sebab, ada beberapa pernyataan yang sebaiknya tidak diucapkan demi kebaikan kondisi psikologis anak.

Mengutip Good Housekeeping, ada beberapa pernyataan yang sebaiknya jangan diucapkan oleh orangtua kepada anaknya. Berikut uraiannya.

Janganlah melontarkan kalimat dengan "Kamu selalu...." atau "Kamu tidak pernah...". Memang, kata-kata ini kadang refleks langsung terucap oleh orangtua, namun hindarilah penggunaan kalimat ini.

"Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan "Kamu selalu..." dan "Kamu tidak pernah" adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak," ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Berman mengungkapkan, kedua pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang tua ini akan membentuk kepribadian anak. Anak-anak akan menjadi seperti apa yang dikatakan terhadap dirinya. Bila orangtua mengatakan sang anak selalu lupa menelepon ke rumah jika pulang terlambat, maka ia akan menjadi anak yang tidak pernah menelepon ke rumah.

"Sebaliknya, bertanyalah kepada anak tentang apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu dia mengubah kebiasaannya. Misalnya, 'Ibu perhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran ke rumah. Apa yang bisa Ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?'. Pernyataan seperti itu akan membuat anak merasa terbantu dan nyaman," jelas dr Berman.

Pernyataan lainnya yang harus Anda hindari adalah "Bukan begitu caranya. Sini, biar Ibu saja." Biasanya orangtua mengeluarkan pernyataan ini jika mereka meminta anak membantu sebuah pekerjaan, namun anak tidak melakukannya seperti yang dikehendaki. Dr Berman mengatakan, orang tua harus menghindari pernyataan ini.

"Ini sebuah kesalahan, karena ia (anak) menjadi tidak belajar bagaimana caranya. Daripada berkata demikian, lebih baik Anda melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan itu bersama sambil Anda menjelaskan bagaimana cara melakukannya," saran dr Berman.
(Sumber : kompas.com)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...