Kini beragam warna dan tekstur kulit sintetis yang sangat menarik dapat digunakan sebagai pelapis perabot interior
dengan harga yang ekonomis. Namun, masih banyak juga penyuka kulit asli
yang lebih mementingkan ‘kualitas’ dan ‘keaslian’. Jenis perabot
berbahan kulit yang dominan seperti sofa, love seat,
kursi, atau recliner makin diminati sebagai salah satu furniture
‘berkualitas’. Makin tinggi kualitas kulit dan besar perabotan, makin
tinggi harganya.
Tip Mengenali Kualitas Kulit
Jika Anda telah memilih kulit asli, penting untuk memastikan tidak ada potongan besar dari kulit. Kulit dengan ukuran lebar lebih dari 6 meter tanpa jahitan merupakan indikasi bahwa itu bukan kulit asli. Banyak perusahaan ritel furniture beriklan sofa kulit, padahal yang benar-benar kulit asli hanya sebagian kecil saja. Jadi, untuk potongan kulit yang besar bisa dipastikan itu kulit sintetis.
Anda dapat menentukan kualitas kulit dengan melihat tekstur kulit. Kualitas kulit yang bagus akan terasa lebih lembut dan lebih halus permukaannya. Tapi ingat, yang lebih halus memang akan mudah robek dan terpapar noda daripada kulit yang kualitasnya yang lebih rendah.
Kulit dengan kualitas lebih rendah akan terasa lebih tebal dan kasar bila disentuh, dan cenderung lebih dingin bila disentuh terus-menerus. Kulit halus yang berkualitas bagus akan bereaksi terhadap suhu kamar dan panas tubuh. Jenis kulit yang kasar dan tebal cocok untuk pemakaian maksimal, misalnya karena ada anak-anak atau hewan peliharaan.
(Sumber Femina)
No comments:
Post a Comment