Asam folat memang bermanfaat untuk ibu hamil. Kekurangan asam folat, bisa timbulkan risiko tinggi kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang bayi yang dilahirkan. Demikian ditegaskan dr. Stella Shirley Mansur, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta, ketika dihubungi Nyata pekan lalu.
Asam folat adalah nama lain (derifat) dari
vitamin B9, senyawa yang mengatur metabolisme sel-sel untuk metabolisme
tubuh. ”Asam folat penting dikonsumsi di awal kehamilan atau pada
trisemester pertama masa kehamilan,” kata Stella.
Pada awal kehamilan, asam folat berperan pada perkembangan tabung saraf.
Tabung saraf berperan untuk mengoptimalkan
fungsi sumsum tulang belakang dan otak pada calon bayi. ”Mengkonsumsi
asam folat bermanfaat untuk mencegah bayi lahir cacat,” tegas Stella.
Bila seorang ibu hamil kekurangan asam folat maka ada tiga hal yang bisa
terjadi:
- Anemia
Asam folat penting dalam mengatur pembentukan sel darah merah. Jadi bila
ibu hamil kekurangan asam folat maka dia bisa terkena anemia. Tapi
anemianya berbeda dari anemia akibat kekurangan zat besi. Anemia karena
defisiensi zat besi disebut sebagai anemia megaloblastik. Bila anemia
terjadi karena kekurangan zat besi maka sel darah merahnya akan
berbentuk kecil-kecil dan warnanya tipis. Tapi bila defisiensi asam
folat maka sel darah merahnya besar-besar, bengkak. ”Itu karena sel-sel
darah merah tidak bisa mencapai bentuk yang sempurna. Sehingga di
pembuluh darah si sel darah merah itu gampang pecah, akhirnya anemia,”
ungkapnya.
- Kecacatan pada Janin.
Kekurangan asam folat terutama trimester pertama bisa mengakibatkan
defect neural tube. Neural tube adalah bagian dari janin atau embrio
yang membentuk dari otak sampai sumsum tulang belakang. Kalau dia gagal
menutup, maka akibatnya akan banyak sekali. Misalnya bayi tidak memiliki
tempurung kepala, bahkan tidak ada otaknya atau anencephaly, Spina
bifida yaitu tulang belakang yang dekat tulang ekor terbuka dan
hidrosephalus dimana di kepalanya berisi cairan.
- Hiper Homosisteinemia
Sistein itu adalah semacam metabolik di dalam tubuh yang mengatur
keseimbangan metabolism jantung. Kekurangan asam folat bisa menyebabkan
gangguan-gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung,
kontraksi jantung, hingga serangan jantung mendadak. Dipaparkan Stella
bahwa kebutuhan asam folat selama kehamilan akan meningkat. Bila dalam
sehari-hari kebutuhan asam folat sangat kecil, hanya sekitar 4
nanogram-4,5 nanogram di darah, saat hamil, maka kebutuhan asam folatnya
akan meningkat sampai dengan 10 kali lipat. Kebutuhan asam folat yang
meningkat tidak bisa dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung asam folat, seperti brokoli dan sayur-sayuran hijau, hati dan
daging merah. ”Karena itu khusus untuk ibu hamil dia harus suplementasi
asam folat. Karena bayinya sedang menjalani pembentukan neural tube
yaitu pembentukan otak sampai tulang belakang, yang membutuhkan sangat
banyak asam folat,” papar Stella. ”Janin itu kan awalnya datar seperti
plat. Tapi kemudian ia akan melekuk, kemudian membuat sembentuk pipa
yang disebut neural tube. Ke atas, dia membentuk rongga untuk otak
beserta isinya, bila ke bawah membentuk struktur tulang belakang plus
isi sumsum tulang. Itu awalnya pembentukan di trimester pertama,” imbuh
Stella.
Tidak Bisa Diprediksi
Mengkonsumsi asam folat sebaiknya dilakukan
sejak seorang wanita merencanakan hamil. Mengapa? ”Alasannya kehamilan
tidak bisa diprediksi,” jawabnya. Neural tube defect, tambah Stella,
bisa terjadi dari kehamilan tiga minggu. Biasanya usia kehamilan tiga
minggu itu kita belum telat menstruasi, hingga seringkali kita tidak
tahu bila sedang hamil.
”Jadi akan lebih baik bila saat seorang
berencana untuk hamil, maka sudah minum asam folat, untuk mencegah
neural tube defect, sekaligus bagus juga untuk metabolisme jantung,
hiper homosistein dan mencegah anemia,” tegasnya. Bila untuk
sehari-hari, konsumsi asam folat dari makanan sudah cukup. ”Porsi makan
sayuran hijau perhari 100 gram, sudah cukup untuk mendapatkan kebutuhan
asam folat,” ungkap Stella.
Tapi saat ibu hamil, maka tidak cukup hanya
mendapatkan dari makanan sehari-hari, harus dibantu dengan mengkonsumsi
suplementasi asam folat. Kebutuhan asam folat normal kira-kira 120
mikrogram perhari, tapi saat hamil kebutuhan asam folatnya akan
meningkat menjadi 400 mikrogram per hari-800 mikrogram per hari.
Karenanya untuk memenuhi kebutuhan asam
folatnya, ibu hamil harus mengkonsumsi suplementasi asam folat selain
dari makanan sehari-hari. Suplementasi asam folat biasanya mengandung
800 mikrogram-1 mg asam folat. Suplementasi harus diminum 1 kali sehari.
Sementara di susu hamil kira-kira mengandung390 mikrogram-400 mikrogram
untuk segelas susu.
”Makanya disarankan untuk mengkonsumsi susu ibu
hamil 2 gelas sehari,” paparnya. Agar tidak kekurangan asam folat, ibu
hamil harus mengkonsumsi sayur-sayuran berwarna hijau, seperti bayam dan
brokoli, kembang kol, hati, makanan beragi seperti roti, daging merah
dan ikan yang dagingnya banyak.
”Sayuran-sayuran tersebut tidak boleh dimasak terlalu matang hingga hancur, karena bisa merusak asam folat. Kandungan asam folat dalam sayur itu bisa mencapai 50% – 90%. Khusus untuk ibu hamil, daging merah harus dimasak hingga 100% matang. Karena takut terdapat infeksi bakteri coliform, Salmonella, toksoplasmosis,” jelasnya.
Tanpa Gejala
Kekurangan asam folat dalam taraf ringan tidak
akan menimbulkan gejala dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan
laboratorium. Tapi bila defisiensinya berat maka baru akan terdapat
gejala, yaitu anemia ( wajah pucat, mudah lelah) disertai jantung
berdebar. Gejala itu khas pada kekurangan asam folat.
Bila deteksi kekurangan asam folat sudah
terlambat dan wanita tersebut ternyata sudah hamil 9 minggu -13 minggu,
maka akan terjadi kegagalan pembentukan tulang belakang, lahir tanpa
tempurung kepala dan bahkan tanpa otak. ”Kelainan-kelainan pada janin
dimulai dari trimester awal, berarti dari usia kehamilan 0 – 14 minggu.
Tapi baru mulai terdeteksi di usia kehamilan 9 minggu – 13 minggu,
melalui USG,” ungkap Stella.
Ditegaskan Stella, kelainan yang sudah terjadi
pada janin itu tidak akan bisa diperbaiki lagi. ”Karena itu WHO
menekankan bila sudah terdektesi hamil, harus segera suplementasi asam
folat. Karena bila sudah terjadi kelainan pada janin, sudah tidak bisa
lagi dikoreksi,” tegasnya.
Saat bayi yang sejak dalam kandungan sudah
mengalami kelainan akibat kekurangan asam folat, maka setelah lahir akan
mengalami cacat seumur hidupnya atau kematian sesaat setelah
dilahirkan. Misalnya bila bayi dilahirkan tanpa batok kepala, walaupun
ada otaknya, akibat mengalami defect neural tube sejak dalam kandungan,
maka bayi tersebut tidak akan bertahan hidup sesaat setelah lahir.”Bila
tidak ada otaknya, begitu tali pusatnya diputus maka dia akan langsung
meninggal,” kata Stella. *naomi/ss
Awas, Bisa Berulang!
Yang harus juga diperhatikan adalah saat
kehamilan berikutnya ada kemungkinan 40% akan terulang. Karena itu
biasanya bila dalam kehamilan pertama terdapat masalah kekurangan asam
folat, maka tiga bulan sebelum kehamilan berikutnya dokter kandungan
sudah mengharuskan minum suplementasi asam folat dosis tinggi.
”Sehari disarankan mengkonsumsi suplemen asam
folat 5 mg. Padahal kebutuhannya sehari hanya 800 mikrogram. Hingga
kemungkinan kehamilan berikutnya dengan kekurangan asam folatnya bisa
dicegah,” paparnya. Ibu hamil tidak usah khawatir bila mengalami
kelebihan asam folat, terutama bila fungsi ginjalnya bagus.
Karena pada dasarnya asam folat itu adalah
derifat dari vitamin B. Asam folat memiliki sifat larut dalam air
sehingga konsumsi yang berlebih dari asam folat dapat dikeluarkan
melalui urine. Selama fungsi ginjalnya bagus maka kelebihannya akan
dikeluarkan lewat air seni.
”Jadi tidak ada masalah bila kelebihan asam
folat, karena akan dibuang melalui air seni. Tetapi bila fungsi
ginjalnya tidak baik, maka mau tidak mau dosis asam folatnya harus
disesuaikan dengan kebutuhan harian,” paparnya. Sebelum hamil atau saat
merencanakan kehamilan, sebaiknya Anda mengkonsumsi suplementasi asam
folat atau banyak makan sayuran hijau yang mengandung asam folat.
Tapi bila memiliki riwayat keluarga yang
memiliki kelainan, seperti spina brifida atau hidrosephalus, alangkah
baiknya sebelum hamil mengecek kadar asam folat dari darah. ”Saat sudah
terdeteksi hamil harus segera mengkonsumsi suplementasi asam folat.
Semua vitamin hamil mengandung asam folat. Boleh memiliki merk apapun
atau membeli tablet generic asam folat. Minum sehari 1 tablet sehari,”
tandasnya.
Selain itu ibu hamil juga harus mengecek
kehamilannya secara rutin untuk mendeteksi bila ada kelainan secara
dini. Bila ternyata ada cacat dimana tempurung kepalanya tidak
berkembang, maka kita tidak perlu menunggu sampai kehamilan cukup bulan
untuk melahirkannya.
”Mungkin dokter akan menterminasi (mengakhiri)
kehamilannya di usia sekitar 14 minggu atau 15 minggu. Sehingga tidak
perlu sampai menjalani operasi Caesar, tapi bisa langsung melakukan
induksi untuk persalinan,” katanya.(Sumber Nyata)
No comments:
Post a Comment