Membangun Massa Otot
Tubuh yang ramping dan kencang tak lepas dari upaya untuk membentuk otot. “Namun, wanita sering kali beranggapan bahwa untuk memperkuat tubuh, mereka harus pula memperbesar otot. Padahal, seseorang bisa memiliki fisik yang lebih kuat tanpa otot tubuh yang terlihat lebih besar,” papar Mitch.
Ini yang diambil sebagai pelajaran oleh Kristina Pakhomova, peserta asal Rusia yang memiliki latar belakang modeling, setelah upayanya untuk membentuk otot tubuh dulu tak pernah berhasil. “Pelatih saya bilang, ‘Kristina, berhenti berlari, kamu harus mulai membentuk otot!’” kenangnya. Ternyata, latihan kardio yang ia lakukan terlalu intens, sementara porsi makannya relatif kecil untuk membentuk otot.
Rutinitas latihan Kristina pun berganti: tiga hari dalam seminggu, ia menjalani empat sesi latihan beban untuk melatih otot lengan, punggung, dan dadanya. Di luar itu, sekali seminggu ia melakukan latihan kardio dalam intensitas sedang, seperti berlari atau bersepeda selama tiga puluh menit. Ia juga meningkatkan frekuensi makan menjadi lima kali sehari, dan membiasakan diri makan setelah berolahraga. Karbohidrat kompleks turut menjadi bagian menu makanannya, karena berguna untuk membentuk jaringan otot.
“Menjadi ramping bukan berarti berolahraga berlebihan dan makan lebih sedikit, sehingga akhirnya membuat diri kita kelaparan,” tegasnya. Hasilnya, otot kian terbentuk, tubuh pun lebih ramping secara keseluruhan. Selain bobot tubuh yang turun lebih banyak, metabolisme tubuh akan meningkat dan lemak yang berlebih dapat disingkirkan.
(Sumber Femina)
No comments:
Post a Comment