Bisa menjadi bos untuk diri sendiri, waktu kerja yang fleksibel, dan
penghasilan tak terbatas adalah sebagian dari iming-iming yang
“ditawarkan” saat menjadi seorang wirausahawan.
Bisa menjadi bos untuk diri sendiri, waktu kerja yang fleksibel, dan
penghasilan tak terbatas adalah sebagian dari iming-iming yang
“ditawarkan” saat menjadi seorang wirausahawan. Memang menggoda, namun
untuk mampu menjalankannya dengan sukses, Anda harus tahu betul pro dan
kontra dari bekerja sebagai pegawai dan menjadi wirausahawan.
Bekerja untuk sebuah organisasi atau perusahaan menawarkan sistem
yang jelas serta sumber daya untuk mendukung pekerjaan Anda. Selain itu,
Anda juga akan mendapatkan pendapatan tetap setiap bulan serta berbagai
fasilitas. Namun tentu saja, Anda harus “tunduk” pada semua peraturan
yang ada, suka atau tidak suka. Sebaliknya jika berbisnis sendiri, meski
memiliki lebih banyak kebebasan, namun Anda harus menciptakan sistem
sendiri, memiliki disiplin diri dan komitmen yang kuat, serta siap tak
memiliki pendapatan yang tak tetap. Harus diingat pula, fleksibilitas
waktu bukan berarti Anda makin santai. Memang Anda tak punya jam kantor,
tapi Anda justru harus siap 24 jam untuk mengurus bisnis Anda.
Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu Anda mengenali diri, apakah mampu menjadi bos untuk diri sendiri.
- Apakah Anda suka bekerja sendirian? Orang yang
bekerja untuk dirinya sendiri biasanya lebih senang bila bisa bekerja
secara mandiri dan memiliki kontrol penuh atas pekerjaannya.
- Anda punya disiplin diri dan kegigihan? Anda harus
bisa tegas pada diri sendiri, karena memiliki bisnis sendiri berarti
bertanggungjawab sepanjang waktu untuk menyelesaikan semua urusan. Bila
tak disiplin dan kerap menunda pekerjaan, bisnis Anda bisa hancur.
- Siapkah Anda menjadi pengambil keputusan tunggal? Karena Andalah yang harus bertanggung jawab atas semua keputusan –besar atau kecil—yang harus dilakukan serta konsekuensinya.
- Punyakah Anda kemampuan mengorganisasi? Menjadi
wirausahawan mengharuskan Anda untuk merencanakan semuanya, mulai
pembagian waktu, kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk mengembangan
bisnis, menyelesaikan administrasi, hingga membeli perangkat yang
diperlukan untuk mendukung bisnis Anda.
- Mampukah Anda “memasarkan” diri dengan membangun networking?
Kebanyakan orang yang bekerja sendiri biasanya justru tak menyukai
kegiatan-kegiatan berjejaring. Padahal ini merupakan hal yang sangat
penting agar orang tahu apa yang Anda tawarkan dan mau bekerjasama
dengan Anda. Tanpa networking, bisnis Anda akan jalan di tempat.
Bila Anda telah yakin bahwa Anda memiliki kualitas yang diperlukan
untuk berbisnis sendiri, pastikan Anda melakukan dan memiliki beberapa
hal berikut saat akan memulai bisnis Anda:
- Pastikan Anda mencintai apa yang akan Anda lakukan,
sebab hal inilah yang akan Anda lakukan dari hari ke hari. Hasil
terbaik hanya bisa dicapai bila Anda melakukan pekerjaan dengan penuh
cinta.
- Buat Business Plan yang jelas, termasuk tentang
risiko yang akan Anda hadapi dan rencana cadangan untuk mengantisipasi
seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk juga rencana
finansial untuk mendukung bisnis Anda.
- Pastikan Anda memiliki support system
yang memadai. Ada kalanya Anda tak bisa melakukan semua pekerjaan
sendirian. Karena itu persiapkan ”bala bantuan” baik dari keluarga atau
rekan dari bidang yang sama untuk membantu Anda saat diperlukan.
- Jangan lupa siapkan jaring pengaman dalam hal
keuangan. Saat bekerja untuk diri sendiri, tak ada jaminan saat Anda
sakit atau pensiun kelak. Pikirkan dan siapkan rencana untuk menghadapi
hal tersebut sejak awal hingga tak perlu bingung kelak.
- (Sumber Nestle)
No comments:
Post a Comment