27.3.15

Mengenal 6 Jenis Tempe Dan Kandungan Gizinya

 
Tempe adalah salah satu kekayaan kuliner asli Indonesia. Gizi dan rasanya, luar biasa! Jenisnya pun berbagai macam, dari kedelai sampai kacang merah. Apa saja? Mari kita mengenalnya.

Tempe Kedelai


Dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dengan jamur Rhizopus oligosporus.

Keunikan: Tempe kedelai adalah tempe yang paling banyak di seluruh Indonesia. Bahkan sudah dibuat di Jepang dan Belanda.

Kandungan gizi (100 gram): Protein 20,8 gram, lemak 8,8 gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326 miligram, zat besi 4 miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34 mikrogram.


Tempe Gembus


Dibuat dari ampas tahu, yakni sisa proses sari kedelai yang akan dijadikan tahu.

Keunikan: Memiliki cita rasa yang gurih, aromanya menyengat, empuk.

Kandungan gizi (100 gram): Protein 12,95 gram, lemak 6,8 gram, karbohidrat 11,05 gram, serat 4,2 gram.


Tempe Benguk


Dibuat dari biji benguk yang berasal dari buah sejenis kacang koro, masih satu rumpun dengan kacang kapri dan kacang buncis. Biji benguk seukuran kelereng tapi lonjong dan agak pipih, berwarna abu-abu hingga kehitaman.

Keunikan: Biji benguk mengandung racun asam sianida, namun kandungan racun ini mudah dihilangkan dengan cara direndam air bersih selama 1-2 hari sehingga biji benguk akan bersih dari racun.

Kandungan gizi (100 gram): Kalori 141 Kkal, protein 10,2 gram, lemak 1,3 gram, karbohidrat 23,2 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.


Tempe Lamtoro


Dibuat dari biji tanaman lamtoro, dari segi rasa, nyaris tidak ada bedanya dengan tempe kedelai.

Keunikan: Ada rasa lemak yang berasal kulit bijinya.

Kandungan gizi (100 gram): Kalori 142 Kkal, protein 11 gram, lemak 2,5 gram, karbohidrat 20,4 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.


Tempe Kecipir


Dibuat dari Kecipir, di Sumatera dikenal dengan kacang botol atau kacang belimbing, di Jawa Barat kacang belimbing, di Jawa Barat disebut jaat, di Bali dikenal dengan kelongkang. Kecipir adalah tanaman polong yang tumbuh merambat yang berasal dari Indonesia bagian timur.

Keunikan: Pengolahan biji kecipir menjadi tempe tidak berebda dengan pengolahan biji kedelai. Hanya saja Karena karateristik biji kecipir yang lebih keras, membutuhkan waktu lebih lama untuk merebusnya-kurang lebih 30 menit atau sampai empuk.

Kandungan gizi (100 gram): Kalori 405 Kkal, protein 32,80 gra, lemak 17 gram, karbohidrat 36,50 gram.


Tempe Kacang Hijau Dan Kacang Merah


Walau baru sebatas ide-belum diproduksi dan dijual namun secara prinsip hamper semua kacang-kacangan dapat difermentasikan untuk dijadikan tempe. Jadi, jenis kacang-kacangan yang bernutrisi tinggi seperti kacang merah dan kacang hijau mustinya bisa dijadikan tempe.

Keunikan: penurun kolesterol paling wahid.

Kandungan gizi (100 gram):
  • Kacang hijau: Kalsium 124 miligram, fosfor 32 miligram, lemak 1,3%, protein 24%, serat 7,6 gram.
  • Kacang merah: Protein 24 gram, vitamin B5 0,8 miligram, folat 394 mikrogram, kalsium 143 miligram, zat besi 8 miligram, seng 3 miligram, zat, magnesium 3 miligram.
Catatan: Tempe bungkil yang dibuat dari bungkil kacang tanah atau bungkil kelapa serta tempek bongkrek yang dibuat dari ampas kelapa, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Apalagi oleh ibu hamil, menyusi dan balita. Karena, kalau proses pembuatannya tidka higienis, dapat mengnadung bakteri beracun. Tempe bungkil bisa mengandung racun aflatoksin, sedangkan tempe bongkrek mengandung racun Pseudomonas cocovenenans.


Tips: Hilangkan bau langu tempe dengan mengukus selama 15 menit sebelum diolah. Namun, tempe yang akan digoreng tidka usah dikukus dulu karena proses penggorengan otomatis menghilangkan bau khas tempe tersebut.
(Sumber AyahBunda)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...