11.3.15

10 Pedoman Sukses Berpresentasi

 

 Wajar bila Anda mendadak gugup dan berkeringat dingin ketika akan presentasi.

Wajar bila Anda mendadak gugup dan berkeringat dingin ketika akan presentasi. Momen penting yang satu ini seringkali membuat perut kita mulas, apalagi saat harus berhadapan dengan para audiens. Bagaimana mengatasinya dan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan agar presentasi berjalan lancar dan bebas dari rasa panik yang berlebihan? Ikuti 10 pedoman berpresentasi a la Dr. Jeffrey L. Magee, PDM, CSP, CMC.
  1. Periksa ruangan Anda sebelum melakukan presentasi
    Apakah segala peralatan yang akan digunakan untuk membantu presentasi seperti proyektor atau OHP (Overhead Projector) sudah tersedia?
  2. Fokuskan arah presentasi pada tema yang menjadi pokok pembicaraan. Jangan biarkan presentasi melenceng dari topik pembicaraan. Usahakan agar presentasi Anda hanya menghabiskan waktu kurang dari 25 menit. Lebih dari itu, para peserta pasti akan merasa bosan.
  3. Agar presentasi berjalan sesuai jalur pokok pembicaraan, Anda bisa menyiapkan catatan-catatan kecil agar Anda tetap fokus kepada materi presentasi.
  4. Tunjanglah setiap poin dan tema pembicaraan dengan dokumentasi, buku, diagram, data statistik, dan sejenisnya. Bila Anda harus menghadirkan deretan angka, ucapkan dengan tempo yang agak lambat. Kalau perlu, ambillah jeda beberapa detik setiap usai mengucapkan deretan angka. Anda juga bisa memberi slides gambar berwarna agar presentasi menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Anda juga bisa menggunakan animasi atau video agar presentasi Anda lebih menarik menggunakan Powerpoint.
  5. Coba hafalkan kalimat atau halaman pertama presentasi agar saat mengucapkannya Anda bisa memandang lurus dan menjalin kontak mata dengan setiap peserta. Ini membantu mereka untuk merasa ikut terlibat aktif dalam presentasi tersebut. Kontak mata ini berlangsung setidaknya sampai lima hitungan. Dan jangan alihkan pandangan sebelum hitungan kelima selesai. Namun, bila peserta lebih dari sepuluh orang, aturlah pandangan mata ke arah kiri, tengah, dan kanan.
  6. Sesuaikan sikap tubuh selama berpresentasi. Gerakan tangan dan tubuh sangat penting untuk membuat suasana presentasi menjadi lebih hidup dan dinamis.
  7. Personalisasikan pesan-pesan yang Anda sampaikan pada saat presentasi. Beri gambaran secara jelas dan sederhana sehingga para peserta dapat memahaminya. Beri perhatian khusus pada kalimat-kalimat panjang yang biasanya menyangkut istilah teknis, bahasa asing, dan angka-angka.
  8. Ada tiga tahapan penting yang perlu Anda sampaikan dalam presentasi. Pertama, sampaikan pesan secara jelas dan sederhana. Kedua, kemukakan pesan secara interaktif (melalui tanya-jawab) dengan peserta. Ketiga, kemas semua pesan yang telah disampaikan melalui kesimpulan akhir.
  9. Buatlah presentasi menjadi sesuatu yang menyenangkan dengan menyelipkan beberapa lelucon ringan/anekdot, humor-humor segar, atau cerita-cerita menarik yang dipahami oleh semua peserta.
  10. Anda perlu latihan sebelum memberi presentasi. Rekam suara Anda bicara terlalu cepat? Terlalu lambat? Terlalu lemah dan tak semangat sampai-sampai yang mendengar seakan kelelahan? Minta rekan kerja untuk mendengar Anda berlatih, kemudian minta input atau pendapat darinya.

Perlukan Menggunakan Teks?

Siapa bilang presentasi yang baik tidak memerlukan teks. Teks sangat penting sebagai ”penunjuk arah” agar presentasi lebih jelas dan mudah dimengerti. Namun dalam pembuatan teks, ada rambu-rambu yang perlu diikuti.
  • Jangan menggunakan huruf besar/kapital dalam keseluruhan kalimat. Ini hanya akan memberi kesan Anda sedang berteriak atau memerintah.
  • Gunakan huruf tebal (bold) atau warna yang berbeda, khususnya pada pesan-pesan penting yang perlu disampaikan.
  • Gunakanlah jenis huruf yang mudah dibaca atau yang umumnya dipakai dalam presentasi. Agar teks tampak sederhana dan tidak membingungkan.
  • Pergunakan lima atau enam kalimat per slide. Teks yang panjang hanya akan membuat audiens bosan.
  • Gunakan warna yang sejuk, enak dilihat, dan tidak mencolok.

Bila Gugup Datang Menyerang

Semua dokumen, peralatan, catatan penting telah tersedia. Namun, tetap saja Anda merasa grogi, gugup, atau panik. Tak perlu takut, ikuti saja trik-trik lengkapnya berikut ini:
- Tenangkan diri
Aturlah napas dengan baik. Tarik napas dalam lalu keluarkan perlahan-lahan lewat mulut secara teratur. Lakukan ini sebanyak lima kali, kemudian tenangkan pikiran dan emosi. Bila perlu pejamkan mata.
- Percaya diri.
Seorang pakar mengatakan bahwa perasaan gugup dan grogi akan muncul karena melemahnya rasa percaya diri seseorang. Cukup hilangkan segala beban dan pikiran karena takut membuat kesalahan, kekhawatiran untuk gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan dan berbagai bayangan negatif lainnya. Yakinkan diri bahwa Anda bisa melakukannya dengan baik dan profesional.
- Berbicaralah dengan keras, tegas, dan lantang.
Bila berbicara dengan lambat selain terlihat kurang menyakinkan, bibir dan suara Anda pun akan semakin bergetar. Mungkin akan lebih baik bila menyalurkan rasa grogi ini melalui suara yang keras dan lantang. Tapi jangan juga terlampau bersemangat.
- Keluarkan energi Anda.
Lepaskan energi yang terpendam dari dalam diri Anda. Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Biarkan energi itu mengalir lewat gerakan Anda.
- Diam.
Anda bisa memulai presentasi dengan cara diam beberapa detik untuk menyalurkan ketegangan yang ada dalam diri Anda pada audiens. Rasakan ketegangan yang ada pada sekitar Anda, terlebih lagi yang tengah dirasakan audiens. Ketika ketegangan itu mulai memuncak, mulailah presentasi dengan pembukaan yang kuat, tajam, dan lantang.
(Sumber Nestle)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...