8.3.15

Kena DBD, Waspadai Tiga Penyakit Lainnya


Selain menyerang anak-anak, demam berdarah dengue (DBD) juga menyerang orang dewasa. Malah, kewaspadaan orang dewasa pada DBD harus lebih ditingkatkan. Apa pasal? Dalam acara ‘Langkah Pencegahan Demam Berdarah Paling Efektif’ di Hotel Ibis Basuki Rahmad, Rabu (25/2) menurut Prof Dr dr Usman Hadi SpPD K-PTI (K), mengingatkan tentang satu hal penting.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan penyakit infeksi dan tropis RSU dr Soetomo Surabaya, penyakit DBD justru sangat berbahaya ketika menyerang orang dewasa. “Terutama yang berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit-penyakit lain sebelumnya,” katanya.

Kata Usman Hadi, kalau pada anak-anak, bisa saja DBD bisa sembuh tanpa diobati, asal masa kritisnya terlewati. Bahkan pada anak-anak, jika penanganannya tidak terlambat maka bisa pulih seperti sedia kala. Tapi, pada orang dewasa, tak semudah itu. Ini karena ada penyakit lain yang diderita oleh pasien DBD dewasa itu. “Inilah yang harus diwaspadai,” katanya.

Ia memisalkan andai seseorang terkena DBD yang ternyata menderita penyakit ginjal. Sebab ada treatment yang justru berlawanan antara dua penyakit ini. “Karena DBD, dokter menyarankan pasien banyak minum karena DBD memang harus banyak minum. Namun kalau minum banyak dan si pasien memiliki riwayat ginjal yang tidak baik, maka malah berakibat pada terjadinya gagal ginjal,” katanya.

Sama halnya juga jiak pasien DBD yang memiliki riwayat penyakit jantung dan lever. “Maka tiga riwayat penyakit itu harus diwaspadai kalau ada orang dewasa yang menderita DBD, perlu penanganan yang lebih hati-hati,” ujarnya dalam

Tak Cukup Fogging

Lebih lanjut Usman Hadi juga mengungkapkan tentang pemahaman yang harus diluruskan tentang DBD. Ada fenomena bahwa DBD saat ini sudah mengalami perubahan siklus kondisi berbahayanya. “Dulu, siklus berbahaya di hari ke empat hingga ke tujuh, namun kini di hari ke delapan hingga seterusnya masih bisa dalam kondisi berbahaya,” katanya.

Namun semua tergantung kondisi pasien itu sendiri. Biasanya itu terjadi pada orang dewasa yang memiliki riwayat-riwayat penyakit tertentu itu sehingga cairan yang keluar dari pembuluh darah akhirnya diserap kembali masuk dan sulit untuk dikeluarkan karena kondisi tubuh ada yang tidak berfungsi baik.”Itulah mengapa di hari ke delapan ke atas kadang bisa dalam masa-masa kritis,” jelasnya

DBD yang biasa terjadi pada musim-musim hujan yang biasanya akan mengalami keadaan luar biasa (KLB) satu dan lima tahun ini memang tidak bisa ditangani dengan mudah. Dibutuhkan peran serta masyarakat luas untuk memberantasnya.

Sementara Dr dr Tri Yunis Miko Wahyudi MSc, dosen dan peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia membahas tentang nyamuk aedes aegypti. Nyamuk penyebab DBD ini memang haruslah dimusnahkan. Namun cara memusnahkannya bukan dengan melakukan fogging seperti yang selama ini banyak dilakukan masyarakat.

“Fogging atau pengasapan tidak cukup efektif untuk memberantasnya. Sarang-sarang nyamuk yang harus dibuang apalagi di musim hujan. Tiga M perlu dilakukan. Kalau kita memiliki gedangan air di rumah misalnya kolam sebisa mungkin harus diisi dengan ikan, karena ikan yang akan memakan jentik-jentik nyamuk itu.” jelasnya.

Selain itu, kata Tri Yunis, diusahakan agar di rumah terbebas dari hal-hal yang membuat nyamuk betah untuk tinggal. Misalnya jangan menggunakan gorden yang berwarna gelap dan jangan menggantung pakaian yang habis dipakai terlalu lama.

Baju yang sudah dipakai dan digantung akan lebih banyak menjadi sarang nyamuk karena bau manusia masih melekat di baju tersebut. “Yang penting juga gunakan lotion antinyamuk. Karena dengan lotion antinyamuk itu satu-satunya langkah yang paling mudah dan murah untuk menghindari dari gigitan nyamuk,” tuturnya
(Sumber Nyata)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...