2.3.15

Beda Junk Food dan Healthy Food Dari Label Nutrisi

 

 Agar bisa membedakan mana makanan sehat dan tak sehat dalam sebuah kemasan, perhatikan langkahnya berikut ini.

Di masa lalu, semua makanan tak pernah dikelompokkan menjadi makanan sehat atau tidak. Orang menganggap semua makanan sama-sama menyumbang kesehatan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, makanan dan minuman kini semakin beragam. Untuk memenuhi selera masyarakat, produsen berlomba-lomba menciptakan makanan kemasan yang lebih praktis dan siap disajikan.
Sayangnya, inovasi tersebut tidak dibarangi dengan peningkatan mutu gizi dari makanan. Tak jarang di masa sekarang ini banyak makanan enak namun tak sehat. Agar bisa membedakan mana makanan sehat dan tak sehat dalam sebuah kemasan, perhatikan langkahnya berikut ini.

Baca label nutrisi

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membaca label nutrisi secara keseluruhan. Lihat secara seksama mulai dari label yang paling atas hingga label yang ada pada bagian bawah. Label-label ini akan membantu Anda menentukan jenis makanan yang sehat maupun tidak, sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.

Perhatikan jumlah kalori

Selanjutnya, fokuskan pandangan Anda pada label kalori. Junk food biasanya memiliki takaran sajian kalori lebih besar daripada healthy food. Jumlah kalori yang besar tersebut banyak bersumber dari lemak. Beda halnya dengan healthy food, yang memiliki jumlah kalori dari lemak yang lebih rendah. Salah satu praktisi kesehatan Amerika, Ivy Morris, mengatakan konsumsi deal lemak per hari sekitar 65 gram. Hal ini didasarkan pada takaran standar diet 2.000 kalori.

Lihat kandungan lemaknya

Dalam label nutrisi, Anda akan menemukan daftar kandungan lemak tak sehat, baik lemak trans maupun lemak  jenuh (saturated). Junk food memiliki kandungan lemak tak sehat lebih tinggi. American Heart Association, menyebutkan bahwa konsumsi lemak trans sebaiknya tidak lebih dari satu persen dar total kalori pada lemak trans. Atau, kurang dari 2 gram jumlah lemak trans dengan takaran standar diet 2.000 kalori. Sementara itu, healthy food memiliki kandungan lemak trans lebih sedikit, bahkan tidak ada sama sekali.

Fokus pada kolesterol dan sodium

Indikasi lain suatu makanan termasuk junk food atau healthy food adalah lewat kandungan kolesterol dan sodiumnya. Menurut Ivy Morris, untuk takaran diet standar 2.000 kalori, Anda semestinya tidak mengonsumsi kolesterol lebih dari 300 mg dan sodium lebih dari 2.400 mg. Jika lebih dari itu, makanan tersebut bisa dikategorikan sebagai junk food.
Itu dia hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat ingin menentukan suatu makanan termasuk junk food atau healthy food. Semoga berhasil, ya.
(Sumber Nestle)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...