20.11.14

Bahaya minuman berenergi bagi kesehatan anak




Bunda mulai sekarang harus berhati hati jika memberi anak minuman berenergi, berikut pembahasannya, moga bermanfaat ya??




Namanya juga anak-anak. Rasa penasaran terhadap benda di sekitarnya, termasuk makanan dan minuman juga bisa timbul kapan saja. Salah satunya yakni ketika ada minuman berenergi yang tersimpan di kulkas rumah Anda.

Jika Anda sering menyimpan minuman berenergi, sebaiknya sembunyikan dari jangkauan anak-anak sebab kandungan minuman berenergi pada anak-anak disinyalir bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan anak.

Peneliti mempelajari data dari American Association of Poison Control Centers National Poison Data System sejak bulan Oktober tahun 2010 hingga September 2013, ternyata terdapat 5156 kasus yang disebabkan minuman berenergi, 40% diantaranya disandang balita karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka minum.

"Anak-anak yang berusia dibawah 6 tahun itu tidak membeli sendiri, tetapi mereka menemukannya di dalam kulkas yang ditinggalkan orangtuanya atau saudaranya yang usianya lebih tua," ucap Profesor Dr Steven Lipshultz, MD, dokter spesialis anak di Children's Hospital of Mechigan kepada Fox News, dikutip pada Selasa (18/11/2014).

Sebanyak 57% kasus melibatkan efek samping kardiovaskular (penyakit jantung), sementara sebanyak 55% kasus berkaitan dengan gejala neurologi. Dalam kasus pada anak, efek samping yang paling parah termasuk kejang, irama jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi atau hipertensi.

"Minuman berenergi tidak baik dikonsumsi untuk anak, seseorang yang terjangkit penyakit jantung, penyakit saraf atau penyakit lain sehingga penggunaan minuman berenergi harus dikonsultasikan kepada ahli medis," lanjut Profesor Lipshultz.

Para ahli mempercayai di dalam minuman berenergi terkandung kombinasi bahan-bahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk menjelaskan efek samping ini. Hal yang pasti, minuman berenergi cenderung memiliki kandungan gula yang tinggi dan bahan-bahan yang mampu meningkatkan energi seperti kafein, gingseng, taurin, dan I-cartini.

Penelitian ini telah terbit di American Heart Association's Scientific Sessions 2014 di Chicago.
(Sumber : detikHealth.com)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...