19.4.15

Alasan Jeroan Ikan Kurang Baik untuk Kesehatan

 

 Organ tubuh dalam ikan yang mengandung lemak inilah yang wajib dihindari karena cenderung terdapat tumpukan kontaminan yang berbahaya jika dikonsumsi tubuh.

Selain daging sapi, ayam, dan telur, daging ikan adalah sumber protein yang sehat. Tidak hanya itu, kandungan omega 3 yang tinggi di dalamnya dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Biasanya sebelum diolah menjadi hidangan lezat dan bernutrisi, ikan dibersihkan dari sisik dan jeroannya. Organ tubuh dalam ikan yang mengandung lemak inilah yang wajib dihindari karena cenderung terdapat tumpukan kontaminan yang berbahaya jika dikonsumsi tubuh.
Kenali kontaminan apa saja yang terdapat dalam jeroan ikan supaya terhindar dari risiko gangguan kesehatan.

Merkuri

Menurut situs Texas Department of State Health Services, senyawa berbahaya ini merupakan efek samping dari pembakaran sampah, pertambangan, produksi semen, industri kertas, dan limbah kimia. Mikroorganisme dalam lingkungan air mengonversi merkuri anorganik menjadi methyl mercury yang kemudian terakumulasi dalam ikan, dan diturunkan lewat rantai makanan. Ikan yang lebih besar memakan ikan-ikan kecil yang terkontaminasi, sehingga mengakibatkan kandungan senyawa di dalam ikan tersebut berkali lipat lebih banyak ketimbang yang ditemukan di air. Memakan jeroan ikan yang mengandung methyl mercury dapat merusak otak dan sistem saraf, terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

Polychlorinated difenil (PCB)

PCB adalah zat buatan manusia yang digunakan secara komersial dalam transformator listrik, hidrolik, dan industry kimia lainnya. Walau pembuatan senyawa tersebut sudah dilarang di AS sejak tahun 1979 oleh The United States Environmental Protection Agency (EPA), masih ditemukan kandungan PCB dalam limbah-limbah industri yang mencemari tanah dan perairan. PCB bertahan lama di lingkungan dan terakumulasi dalam jaringan lemak, kulit, dan jeroan ikan. Tingkat PCB dalam ikan dapat ditemukan hingga 1 juta kali lebih besar dari tingkat air di sekitarnya. Terlalu sering memakan ikan yang terkontaminasi PCB dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kesehatan organ reproduksi, saluran pencernaan, tiroid, ginjal, dan meningkatkan risiko kanker.

DDT

DDT adalah pestisida diklorinasi yang banyak digunakan untuk mengendalikan serangga pada lahan pertanian dan mengusir nyamuk penyebab malaria. Ketika masuk dalam tubuh ikan, senyawa ini akan bertahan cukup lama di jaringan lemak, kulit, dan jeroannya. Efek samping mengonsumsi jeroan ikan yang terkontaminasi DDT ini adalah kerusakan pada sistem saraf, mempengaruhi fungsi reproduksi dan hati, serta meningkatkan risiko kanker, seperti yang dilansir situs Texas Department of State Health Services.
Melihat bahaya yang ditimbulkan setelah mengonsumsi jeroan ikan, lebih baik bersihkan ikan sebelum mengolahnya menjadi sajian bergizi bagi keluarga Anda.
(Sumber Nestle)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...