14.1.15

4 Fakta Penentu Bayi Laki-laki atau Perempuan


Apakah jadinya  bayi laki-laki atau bayi perempuan sudah ditentukan saat pembuahan terjadi. Yang paling "bertanggung jawab" adalah sperma ayah. Kromosom apa yang dibawa oleh sperma yang membuahi sel telur, itulah yang menentukan jenis kelamin anak. Inilah faktanya.


1.Siapa menang, sperma X atau sperma Y?

  Seperti diketahui, laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda, yaitu kromosom X dan Y. Sedangkan perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X. Kromosom kelamin  X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama. Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X. Dengan demikian, jika sperma X berhasil membuahi sel telur, maka yang terbentuk  adalah kelamin XX alias bayi perempuan.  Lain halnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin XY alias bayi laki-laki.

2. Dua belas jam yang menentukan. 

 Pada masa subur (ovulasi), sebuah sel telur yang sudah masak akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Sel ini bisa dibuahi hanya dalam jangka waktu 12 jam. Nah, apakah yang dihasilkan bayi perempuan atau bayi  laki-laki ditentukan oleh sperma mana yang dalam waktu 12 jam itu berhasil menembus dinding sel telur. Jika sperma X yang lebih dulu, maka terbentuklah bayi perempuan. Tapi jika sperma Y yang lebih dulu, maka jadilah bayi laki-laki.

3.Sperma Y gesit, sperma X lamban.

 Sperma Y bersinar terang, bentuknya bundar, ukurannya hanya sepertiga dari sperma X, jalannya pun gesit, tetapi sperma Y lebih cepat musnah. Sedangkan sperma X bentuknya panjang, besar, jalannya lamban, tetapi dapat bertahan hidup lebih lama. Sperma bisa mencapai tuba falopi dalam 20 menit hingga 2 jam. Di dalam tubuh perempuan, sperma dapat hidup selama 4 hingga 7 hari lamanya, bergantung pada kondisi. Jadi, meskipun hubungan seks dilakukan beberapa hari sebelum masa subur (ovulasi), sperma masih bisa melakukan pembuahan.  Meski hanya satu sel sperma yang membuahi sel telur, dibutuhkan jutaan sperma lainnya untuk dapat menempuh perjalanan yang sulit menuju saluran telur.  Umumnya dalam sekali ejakulasi, laki-laki mengeluarkan 100 juta sel sperma. Menurut WHO, laki-laki yang memiliki kurang dari 20 juta sel sperma dalam setiap mililiter cairannya (semen) berisiko mengalami kemandulan.

4.Bercinta di masa subur (ovulasi) atau sebelumya.

  Jika suami istri bercinta di masa subur atau ovulasi (di antara 12 jam yang menetukan), kemungkinan besar yang akan terbentuk adalah bayi laki-laki. Mengapa? Karena sperma X yang gesit akan menemui sel telur lebih dulu. Lain halnya kalau hubungan intim dilakukan sebelum tiba ovulasi, kemungkinan besar sperma  X-lah  yang beruntung bertemu dengan sel telur, karena pada saat sel telur keluar dan bertahan 12 jam, sperma Y yang maju lebih dulu sebelum itu sudah keburu musnah. Nasib baik didapat oleh sperma X yang bisa bertahan hidup lebih lama dan akhirnya berjumpa dengan sel telur.
(Sumber http://www.tabloid-nakita.com)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...